“Untuk Sekjen Bapak Idrus Marham, Bendum Bapak Robert Kardinal, Ketua Har­ian Nurdin Halid. Formatur ini akan bekerja paling lambat maksimal 15 hari, Sabtu kita akan rapat,” lanjutnya mengumumkan.

Kemudian Novanto meminta Idrus, Rob­ert, dan Nurdin untuk menampung segala masukan-masukan terkait susunan formatur atau kepengurusan Golkar. Terutama untuk mereka yang terlibat dalam Munaslub dan proses pemenangannya. “Kita harapkan anggota yang betul-betul ingin aktif, tidak hanya orang yang ditaruh di tempat-tempat tapi tidak bekerja karena waktu kita hanya 3,5 tahun,” ucap Novanto Mantan Ketua DPR tersebut berjanji un­tuk bekerja maksimal bagi Golkar. Yakni den­gan roadshow mendatangi DPD Golkar baik tingkat I dan tingkat II. “Karena waktu san­gat pendek dan karena pak menteri harus segera kembali, maka saya harus sampaikan di pidato terakhir,” jelas dia.

Usai memberikan pidato terakhir, si­dang paripurna dilanjutkan dengan prosesi pelantikan Novanto sebagai Ketua Umum Golkar. Nurdin Halid yang bertindak sebagai Pimpinan Munaslub memberikan panji-panji Golkar kepada Novanto. “Saya terima panji-panji ini untuk dikibarkan di seluruh Indonesia,” ucap Novanto lantang.

Usai pelantikan, Nurdin menjelaskan soal formatur pengurus DPP Golkar akan di­kukuhkan dalam forum Rapimnas. Pemben­tukan formatur DPP juga sekaligus dilakukan bersamaan dengan penyusunan formatur Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Pertimbangan. Kemudian Nurdin menutup sidang paripurna Munaslub. “Selesailah su­dah rangkaian Munaslub Partai Golkar yang dimulai dari tanggal 13-17 Mei 2016. Den­gan mengucapkan bismillah, seluruh sidang-sidang munas luar biasa saya tutup dengan resmi,” tegas Nurdin sambil mengetuk palu.

BACA JUGA :  Kebakaran Hangsukan Kapal Wisata Sea Safari 7 di Perairan Labuan Bajo

Selesai penutupan sidang paripurna, acara langsung dilanjutkan dengan penutu­pan acara Munaslub. Tidak semua mantan caketum Golkar hadir di lokasi, termasuk Ade Komarudin.

Sementara itu, Aburizal Bakrie ber­harap Novanto memasukkan tujuh eks calon ketua umum ke jajaran elite Golkar. “Para eks calon ketua umum,” kata Ical, menyapa para eks caketum dari mimbar penutupan Munaslub Golkar 2016 di Nusa Dua Hall, Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Selasa (17/5/2016).

Ical melanjutkan, para eks caketum perlu diakomodasi oleh Novanto masuk ke struktur kepengurusan Golkar yang baru. “Saya harapkan, Pak Novanto, nanti (eks ca­ketum) masuk semua ke dalam kepenguru­san,” kata Ical.

Sekitar 500 peserta Munaslub bertepuk tangan mendengar saran Ical untuk Nov­anto. Ical menilai gelaran Munaslub ini ber­jalan baik. “Winston Churchill mengatakan, kalau saat perang kita berjuang sekuat tena­ga, namun saat damai kita cari satu kesatu­an pandangan. ‘In war resolution, in peace magnanimity’,” kata Ical.

BACA JUGA :  Ravindra Titip Ribuan Bibit Pohon Ke Peserta Upacara Hardiknas di Sukajaya

Sementara, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberikan tanggapan atas terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua umum Golkar periode 2016-2019. Novanto, kata JK, terpil­ih melalui proses Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang demokratis.

JK juga memberikan komentar terkait sosok Novanto yang kontroversial karena sempat tersangkut kasus ‘Papa Minta Sa­ham’. Kasus yang merupakan pelesetan dari dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden oleh Novanto itu saat ini masih di Kejaksaan Agung. “Cara demokrasi dengan hukum tentu ada perbedaan, ada juga hal-hal yang saling terkait. Tapi itu nanti masalah pribadi,” kata Wapres JK kepada wartawan usai menghadiri apel Bela Negara di Stadion H Soedirman, Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (17/5/2016) siang.

Soal peluang Golkar masuk kabinet setelah resmi mendukung pemerintah, JK yang juga mantan Ketum Golkar itu menye­but bahwa peluang tersebut ada. Namun hingga kini belum ada pembicaraan.

Menurut JK, semua partai politik tentu mendukung pemerintah untuk menciptakan stabilitas politik, termasuk Golkar. Oleh karenanya dia mengajak Golar bersama par­tai lain turut bersama-

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================