BANDUNG, TODAY– Pelatih Persib Dejan AnÂtonic mengaku siap apabila dipercaya menjadi juru taktik Timnas Indonesia. Menurutnya, menjadi pelatih Timnas merupakan pencapaÂian luar biasa bagi seorang pelatih.
Belakangan ini, media sosial Twitter diraÂmaikan dengan tanda pagar #Dejan4Timnas, menyusul dicabutnya pembekuan PSSI oleh Menpora, dan Indonesia terbebas dari sanksi FIFA. Dengan begitu, Timnas Indonesia dipasÂtikan kembali bergeliat.
Dikatakan Dejan, suatu kehormatan beÂsar apabila dirinya dipercaya untuk menanÂgani Timnas Indonesia. Apalagi dirinya juga merasa sudah cukup lama berkiprah di sepak bola Tanah Air, baik sebagai pemain maupun pelatih.
“Tentu saya siap untuk timnas. Kalau jadi pelatih Indonesia saya akan senang sekali, saya akan terima kasih banyak kepada semua orang yang percaya saya. Sebuah kehormatan besar kalau saya bisa melatih negara besar sepÂerti Indonesia,” kata Dejan seusai memimpin latihan di Lapangan Football Plus, Jalan Sersan Bajuri, Kabupaten Bandung Barat.
Namun, untuk saat ini Dejan mengaku ingin berkonsentrasi bersama skuat Persib. Sebab, poÂsisinya sekarang sedang dipercaya memegang tampuk pelatih kepala di tim Maung Bandung.
“Jangan bicara di depan, saya akan fokus ke Persib sekarang dan itu cuma rumor. Saya profesional fokus ke tim saya,” tegasnya.
Meski begitu, Dejan tidak memungkiri apabila kursi pelatih kepala timnas memang cukup panas dan bergengsi bagi pelatih di Indonesia. Hal itu pun dinilainya sebanding dengan tantangan yang bakal dihadapi kala menukangi skuat Garuda.
“Buat semua pelatih targetnya untuk timÂnas, kita kerja keras untuk timnas. Tapi pelaÂtih seperti Indonesia itu tantangan besar, saya senang dan saya nggak takut,” jelasnya.
Salah satu alasan paling besar banyaknya dukungan terhadap Dejan untuk bisa menuÂkangi Timnas Indonesia, tidak lain karena pelatih asal Serbia ini memegang lisensi keÂpelatihan UEFA Pro. Modalnya itu sudah seÂtara dengan para pelatih top dunia seperti Jose Mourinho yang sempat diinginkan oleh Menpora Imam Nahrowi untuk memegang tim Merah Putih.
Menurut Dejan, lisensi kepelatihan yang diadapatkannya tidak diraih dengan mudah. Apalagi lisensi UEFA Pro di sepak bola IndoÂnesia juga cukup mentereng karena kebanÂyakan pelatih hanya mengantongi lisensi dari AFC. Oleh karenanya, sangat wajar apabila namanya ramai diperbincangkan sebagai kandidat juru racik timnas.
“Saya cuma bilang, mungkin orang bisa baca-baca lisensi UEFA Pro sulit sekali, nggak semua bisa dapat. Saya minta maaf, itu proses UEFA yang suÂdah lama, sekarang saya sudah dapat,” ujarnya.
Namun, Dejan mengakui dirinya belum pantas disÂejajarkan dengan Jose Maourinho. Dari segi penÂgalaman, dia sudah jelas berbeda dari pelatih berjuluk The Special One tersebut. “Saya masih muda dan setiap hari beÂlajar dan siaÂp a tahu ke deÂpanÂnya,” tandas pelatih berusia 47 tahun ini.
(imam/net)
Bagi Halaman