“Pemerintah pusat belum bisa menyelesaikan ganti untung kepada warga kalau belum ada perda-nya,” tukas Ifah.

Lima desa di Kecamatan Megamendung akan terkena pembebasan lahan untuk pem­bangunan dua waduk yang kat­anya untuk mengantisipasi ban­jir Jakarta. Yakni, Desa Gadog, Cipayung, Sukakarya, Kopo dan Sukamahi dengan.

Untuk Waduk Cipayung, 12,32 hektare lahan akan dibebaskan, kemudian Desa Cipayung 54,14 hektare, Sukakarya 39,95 hek­tare. Sementara Waduk Cipa­yung hanya ‘memakan’ dua desa, yakni 18,65 hektare lahan Desa Sukakarya dan 5,55 hek­tare Desa Sukamahi.

BACA JUGA :  Pemuda di Bogor Nekat Lawan 3 Perampok Usai Mobilnya Dicuri

“Waduk atau Bendung Cipa­yung rencananya, lahan yang di­bebaskan 107,3 hektare dengan rencana genangan 79 hektare. Kalau yang Sukamahi 24,2 hek­tare yang akan dibebaskan dan rencana genangannya 13 hek­tare,” kata Syarifah.

Untuk anggaran, kata Syari­fah, jika tidak ada perubahan, kegiatan konstruksi akan meng­habiskan Rp 1,9 triliun dari Ke­men PU. “Nah kalau pembe­basan lahan, belum ada info terbaru. Semula sih dianggarkan Rp 1,2 triliun dari DKI. Tapi tera­khir untuk biaya pembebasan la­han sharing DKI dengan Kemen PU,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Rangkaian HUT RSUD Leuwiliang ke-14 Penuh Berkah

Terpisah, Camat Megamend­ung, Hadijana mengungkapkan warganya sudah diberikan sosia­lisasi jika akan ada pembebasan lahan besar-besar dalam waktu dekat. “Sudah ada Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane. Prin­sipnya sih warga setuju demi ke­pentingan negara,” kata dia.

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================