dolarJAKARTA, TODAY– Bank Indonesia (BI) mem­prediksi nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) akan bergerak di kisaran Rp 13.500-13.800 hingga akhir 2016.

“Sentimen kenaikan Fed Rate (bunga acuan bank sentral AS) juga akan pengaruhi stabilitas pasar global sehingga berdampak ke rupiah. Kami perkirakan rata-rata rupiah 2016 Rp 13.500-13.800 per dolar AS,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, Kamis (2/6/2016).

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Senin 25 Maret 2024

Perry menyampaikan per­nyataan itu dalam rapat pem­bahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Pe­rubahan (RAPBN-P) 2016 bersama pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta.

Menurutnya, sepanjang 2016 pergerakan rupiah relatif stabil. Malah rupiah sempat menguat hing­ga 0,92% dari awal tahun sampai 1 Juni kemarin, posisi dolar kemarin di Rp 13.660.

BACA JUGA :  Tuban Jatim Diguncang Gempa Magnitudo 3,7

“Penguatan urs didukung oleh persepsi positif pertumbuhan eko­nomi domestik dan pasokan valas berorentasi ekspor. CAD (current account deficit) di kuartal I menu­run karena naiknya surplus neraca perdagangan. Ditopang oleh surplus neraca perdagangan non migas. Transaksi modal dan finansial kuar­tal I-2016 surplus, ditopang oleh ali­ran masuk portfolio dan FDI (foreign direct investment),” kata dia.

============================================================
============================================================
============================================================