Untitled-14CATALUNYA– Perangkat elektronik standar MotoGP, Magneti Marelli jadi biang keladi rusaknya motor Yamaha YZR-M1 tunggangan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi pada GP Italia di Sirkuit Mugello, beberapa waktu lalu. Para mekanik tim garpu tala pun menjamin kendala serupa tak­kan terjadi di GP Spanyol di Sirkuit Catalunya, Minggu (5/6/2016).

Di Mugello, motor Lorenzo tiba-tiba mengeluarkan asap pada sesi pe­manasan sebelum race. Lalu, Rossi merasakannya pada saat balap yang membuatnya gagal menyelesaikan balapan kandangnya itu.

Kepala Pengembangan YZR-M1, Kouji Tsuya menjelaskan, kepulan asap itu berasal dari perangkat ele­ktronik pada bagian rev limiter atau perangkat yang terpasang ke mesin pembakaran internal, untuk mem­batasi kecepatan maksimum.

“Kegagalan itu disebabkan karena masalah elektronik yang berkaitan dengan fungsi rev limiter sehingga mengakibatkan katup dan piston rusak. Penyebab rusaknya motor Jorge dan Valentino sama. Untuk jelasnya, tidak ada komponen mesin yang rusak, itu murni masalah elektronik,” jelas Kouji Tsuya seperti dikutip Crash, Kamis (2/6/2016).

Untuk Rossi, penyebabnya adalah kerusakan rev limiter ketika memacu motor dengan kecepatan penuh di trek lurus. Kerusakan ini tidak terkait dengan penyebab kes­alahan yang dibuat Rossi di tikungan dalam lap sebelumnya.

“Tidak ada pengaturan khusus yang kami gunakan di Mugello, kami memetakannya seperti biasa. Seka­rang, kami menarik kedua mesin untuk sisa musim ini. Kami punya sejarah yang kuat dari kehandalan mesin dan fakta ini tidak berubah setelah kejadian ini,” tambahnya.

“Mesin oke, tapi kami tidak sadar ada perubahan yang berbeda dari perangkat elektronik standar, yang membuat kerja rev limiter beda den­gan tahun lalu. Kami mengatur limit­er rev menggunakan data tahun lalu dengan cara yang persis sama, tapi kami tidak menyadari jika perangkat itu bekerja dengan cara yang beda,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Nathan Tjoe-A-On Bakal Perkuat Timnas Lawan Korsel

“Mesin Valentino paling bagus dari tiga yang tersegel dari jum­lah alokasi mesinnya. Karena itu, setelah mesin Jorge bermasalah wak­tu pemanasan, tidak ada alasan un­tuk menggantinya. Selain itu, kami juga tidak bisa mengetahui masalah mesin Jorge dalam waktu yang sing­kat,” tandasnya.

“Mugello adalah salah satu sirkuit yang paling penting karena pembalap mesti memacu motor dengan kecepatan penuh di trek lu­rus sehingga RPM mesin akan jadi lebih tinggi. Kami telah belajar dari kejadian ini dan sudah mengubah pengaturan rev limiter sehingga akan baik-baik saja di Catalu­nya,” tukasnya.

Musim ini, penggunaan Magneti Marelli me­mang sempat dikeluhkan para rider. Jika sebelumnya semua tim meng­gunakan perangkat bawaan pabrik yang sudah sesuai standar motor masing-masing, kali ini semua kuda besi mesti diatur sesuai standar per­angkat standar MotoGP.

Hal itu juga dikeluhkan meng­ingat pebalap Yamaha, Honda dan Ducati dibatasi soal penggunaan mesin yakni cuma punya tujuh set dalam semusim. Semuanya juga ha­rus punya spesifikasi identik karena aturan pembekuan pengembangan.

Jika menilik masalah Yamaha di Mugello, kekhawatiran jelas muncul soal adanya kelemahan desain per­angkat elektronik MotoGP yang tidak sesuai dengan semua teknologi M1 tahun ini. Namun Tsuya memastikan hal tersebut tidak terjadi sebab pen­gaturan rev limiter telah dimodifikasi.

Namun, mesin lain yang digu­nakan Rossi dan Lorenzo selama akhir pekan Mugello juga mengalami masalah. Sebagai bentuk antisipasi, mesin itu hanya akan digunakan keduanya saat menjalani latihan.

BACA JUGA :  STY Optimis Menang Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23

“Sebagai tindakan pencegahan, mesin lain yang digunakan Valentino dan Jorge di Mugello akan digunakan hanya untuk sesi latihan, sampai sik­lus hidupnya selesai. Kami simpul­kan masalah elektronik menye­babkan kegagalan di Mugello,” tegasnya.

“Oleh karena itu, kami tidak perlu campur tangan dengan mesin yang tersisa. Kami masih punya cukup me­sin untuk sisa musim ini. Kami telah menyusun penanggulangan jadi ya­kin kegagalan di Mugello tidak akan terulang kembali,” pungkasnya.

Rossi sendiri menyindir musibah yang dialaminya sangatlah konyol. “Dalam balap motor, ketika mesin rusak selalu seperti ini penyebab­nya, masalah elektronik atau perang­kat berharga satu dolar (murahan),” canda Rossi seperti dikutip Crash.

“Saya kira balapan Mugello se­lalu khusus di mana harus memacu di akhir trek lurus dengan banyak RPM. Sepertinya rev limiter tidak mirip seperti tahun lalu dan dengan hentakan kecil motor mungkin RPM jadi terlalu tinggi dan merusak me­sin,” tandasnya.

“Itu memalukan. Saya harap ke­jadian itu tak terulang lagi musim ini. Tahun ini kami punya tujuh mesin, lebih banyak dua buah ketimbang tahun lalu. Tapi kami harus tetap khawatir dengan apa yang terjadi,” cetus The Doctor.

“Di Yamaha, mereka semua ten­ang dan saya pikir motor kurang leb­ih akan tetap sama. Mungkin kami kehilangan beberapa RPM, mung­kin, tapi saya tidak yakin. Saya pikir kinerja akan sama sebab mesin lain yang telah digunakan punya banyak kilometer dan mereka baik-baik saja. Jadi itu cuma sesuatu yang kurang beruntung di Mugello,” pungkasnya. (Rishad/Net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================