Aplikasi Si Pintar ini, kata Budi, merupakan yang pertama dibuat dari wilayah yang ada di seluruh Indonesia. Jika sukses setelah uji coba Agustus men­datang, maka akan dipresentasi­kan di tingkat nasional.

“Jika Si Pintar sukses mem­bantu pemberantasan dan penyalahgunaan narkotika, maka Si Pintar ini akan kami presentasikan ke BNN dan bisa digunakan oleh seluruh wilayah di Indonesia. Si pelapor yang melaporkan adanya transaksi narkotika atau permintaan re­habilitasi penyalah gunaan nar­kotika, BNNK Bogor menjamin kerahasian pelapor,” tuturnya

BACA JUGA :  Kolaborasi Antisipasi Krisis Iklim Melalui Penanaman Pohon di Wilayah Kabupaten Bogor

Setiap pelapor, kata dia, akan dilindungi identitasnya. Hanya pimpinan BNNK Bogor dan pelapor yang tau identi­tasnya. “Untuk meyakinkan pelapor, pelapor tidak kami libatkan dalam penangkapan ataupun persidangan. Akan tetapi pembuatan aplikasi Si Pintar ini, BNNK Bogor meli­batkan tim internal maupun eksternal,” tukasnya.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Raih Penghargaan Terbaik Pertama Standar Pelayanan Minimal (SPM) Awards Tahun 2024 Tingkat Nasional

“Ada pihak ketiga pengelola cyber yang ikut membuat dan dari segi biaya, juga relatif masuk logika dengan biaya pilot project sebesar Rp 35 juta,” pungkasnya. (Rishad Noviansyah)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================