Langkah pertama kata Basuki, adalah melakukan rekayasa arus lalulintas di semua Jalan Nasional dan Tol Jabodetabek menuju Cipali. “Kami akan dibantu petu­gas dari Korlantas POLRI,” tutur dia.

Pihaknya dibantu Korlantas POLRI juga akan melakukan penertiban kenda­raan yang berhenti di bahu jalan. “Yang terpenting juga sudah dipersiapkan sejak lama adalah integrasi pembayaran untuk menyingkat waktu transaksi di pintu tol,” kata Basuki.

Jika kemacetan telah terjadi dan telah mencapai 2 Km dari Gerbang Tol, akan diterapkan sistem jemput kartu kepada pengemudi untuk mencegah lamanya transaksi di gardu tol.

Tak dapat dipungkiri, banyaknya pengemudi yang memanfaatkan rest area saat mudik akan menjadi masalah kemac­etan baru. Bagaimana bila rest area alias tempat istirahat penuh? “Akan dilakukan sistem buka tutup di tempat istirahat,” jawab dia.

Jika langkah-langkah di atas telah di­lakukan namun tetap terjadi kemacetan, maka petugas di lapangan akan melaku­kan strategi lawan arah alias contraflow. “Antisipasi bila volume kendaraan mem­bludak di Jalan Tol, maka langkah terakhir kendaraan akan dialihkan ke jalan arteri,” pungkas dia.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Jumat 19 April 2024

Basuki juga mengambil kebijakan un­tuk mulai menghentikan pekerjaan besar agar lalulintas pemudik tidak terganggu dengan adanya pekerjaan jalan. “Kami sudah melakukan survei terpadu jalur mudik Lebaran 2016 bersama Korlantas POLRI dan Ditjen Hubungan Darat Ke­menterian Perhubungan tentang persia­pan infrastruktur jalan dan Jembatan ke Jalur Pantura, Selatan Jawa, dan Jalan Lin­tas Sumatera di Februari dan Maret,” ujar Basuki.

Di Sumatera, infrastruktur jalan dan jembatan yang diantisipasi untuk mendu­kung persiapan jalur lebaran 2016 dari mu­lai Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Sumatera Barat hingga Su­matera Utara sepanjang 7.961 km. “Kami juga akan memfungsikan 42,7 Km jalan tol untuk antisipasi kemacetan di Sumatera,” kata Basuki.

BACA JUGA :  7 Makanan Sehat Ini Ternyata Akan Bantu Turunkan Gula Darah

Persiapan serupa juga dilakukan di Pulau Jawa. Adapun jalan dan jembatan yang menjadi perhatian terkait persiapan mudik lebaran di pulau jawa ada seki­tar 7.164,02 Km dari mulai Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur hing­ga Bali. “Juga memfungsikan 668 km jalan tol. Baik yang sudah beroperasi maupun yang baru bersifat fungsional (darurat),” sambung dia.

Wilayah lain juga mendapat perhatian yakni di Wulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang diantisipasi ada sekitar 2.482,19 km. “Pada H-30 sampai dengan H+10 Idul Fitri, pekerjaan utama di badan jalan akan di­hentikan dengan kondisi fungsional baik dan akan diteruskan kembali setelah hari raya. Sehingga jalan bisa digunakan un­tuk mudik. Pekerjaan yang tidak signifi­kan mengganggu arus lalulintas pada be­berapa ruas tetap berjalan sampai H-10,” pungkasnya.(Yuska Apitya Aji)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================