Langkah pertama kata Basuki, adalah melakukan rekayasa arus lalulintas di semua Jalan Nasional dan Tol Jabodetabek menuju Cipali. “Kami akan dibantu petuÂgas dari Korlantas POLRI,†tutur dia.
Pihaknya dibantu Korlantas POLRI juga akan melakukan penertiban kendaÂraan yang berhenti di bahu jalan. “Yang terpenting juga sudah dipersiapkan sejak lama adalah integrasi pembayaran untuk menyingkat waktu transaksi di pintu tol,†kata Basuki.
Jika kemacetan telah terjadi dan telah mencapai 2 Km dari Gerbang Tol, akan diterapkan sistem jemput kartu kepada pengemudi untuk mencegah lamanya transaksi di gardu tol.
Tak dapat dipungkiri, banyaknya pengemudi yang memanfaatkan rest area saat mudik akan menjadi masalah kemacÂetan baru. Bagaimana bila rest area alias tempat istirahat penuh? “Akan dilakukan sistem buka tutup di tempat istirahat,†jawab dia.
Jika langkah-langkah di atas telah diÂlakukan namun tetap terjadi kemacetan, maka petugas di lapangan akan melakuÂkan strategi lawan arah alias contraflow. “Antisipasi bila volume kendaraan memÂbludak di Jalan Tol, maka langkah terakhir kendaraan akan dialihkan ke jalan arteri,†pungkas dia.
Basuki juga mengambil kebijakan unÂtuk mulai menghentikan pekerjaan besar agar lalulintas pemudik tidak terganggu dengan adanya pekerjaan jalan. “Kami sudah melakukan survei terpadu jalur mudik Lebaran 2016 bersama Korlantas POLRI dan Ditjen Hubungan Darat KeÂmenterian Perhubungan tentang persiaÂpan infrastruktur jalan dan Jembatan ke Jalur Pantura, Selatan Jawa, dan Jalan LinÂtas Sumatera di Februari dan Maret,†ujar Basuki.
Di Sumatera, infrastruktur jalan dan jembatan yang diantisipasi untuk menduÂkung persiapan jalur lebaran 2016 dari muÂlai Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Sumatera Barat hingga SuÂmatera Utara sepanjang 7.961 km. “Kami juga akan memfungsikan 42,7 Km jalan tol untuk antisipasi kemacetan di Sumatera,†kata Basuki.
Persiapan serupa juga dilakukan di Pulau Jawa. Adapun jalan dan jembatan yang menjadi perhatian terkait persiapan mudik lebaran di pulau jawa ada sekiÂtar 7.164,02 Km dari mulai Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur hingÂga Bali. “Juga memfungsikan 668 km jalan tol. Baik yang sudah beroperasi maupun yang baru bersifat fungsional (darurat),†sambung dia.
Wilayah lain juga mendapat perhatian yakni di Wulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang diantisipasi ada sekitar 2.482,19 km. “Pada H-30 sampai dengan H+10 Idul Fitri, pekerjaan utama di badan jalan akan diÂhentikan dengan kondisi fungsional baik dan akan diteruskan kembali setelah hari raya. Sehingga jalan bisa digunakan unÂtuk mudik. Pekerjaan yang tidak signifiÂkan mengganggu arus lalulintas pada beÂberapa ruas tetap berjalan sampai H-10,†pungkasnya.(Yuska Apitya Aji)