BERHATI-HATILAH bagi Anda yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pemerintah saat ini benar-benar menyorot kinerja aparatur birokrat di seluruh Indonesia. Tidak ada ampun bagi aparatur negara berkinerja buruk. Sejauh ini, sudah 2.000 PNS yang dirumahkan.
ABDUL KADIR BASALAMAH | YUSKA APITYA
[email protected]
Menteri PendayaÂgunaan Aparatur Negara dan ReÂformasi Birokrasi (Menpan-RB), Yuddy Chrisnandi, mengaku sudah memberhentikan sekitar 2.000 PNS yang tidak disiplin alias nakal.
“Saya saja sudah memberÂhentikan hampir 2.000 orang, Anda saja tidak tahu. Dua ribu yang melanggar disiplin pegawai, cuma tidak saya beritakan. Itu dalam konteks laporan yang leÂwat mekanisme atasan langsung,
belum lagi yang lewat pengaduan maÂsyarakat,†kata Yuddy di Kemenkeu, JaÂkarta Pusat, Selasa (7/6/2016).
Dua ribu PNS yang dirumahkan tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Yuddy mengaku dapat bantuan dari masyarakat dalam memÂberhentikan para PNS tersebut. “Ini kan membuka pengaduan, misalkan Anda punya informasi ada pegawai yang tiÂdak disiplin, yang menyalahgunakan wewenang, sekarang kita proses tidak main-main. Di Pemerintahan Pak (PresÂiden) Jokowi ini kita sangat serius memÂperbaiki kualitas pegawai,†ujarnya.
Yuddy memakai istilah rasionalisasi dalam memberhentikan PNS. Artinya, PNS tersebut diberhentikan karena alaÂsan yang jelas dan diberi hak-hak pegaÂwai sesuai aturan. “Artinya kita dalam mengambilkan kebijakan ini dengan prinsip-prinsip keadilan dan hak-hak pegawai, tidak ada pecat asal-asalan, tidak ada istilah PHK, memangkas. Rasionalisasi itu untuk mendapatkan pegawai yang betul-betul rasional untuk melaksanakan tugasnya,†jelasnya.
Pemerintah memperbaiki kinerja pegawai negeri sipil (PNS), dimulai denÂgan pengurangan jumlah alias rasionalÂisasi. Saat ini jumlah PNS dinilai terlalu banyak dari yang dibutuhkan.
Yuddy Chrisnandi, mengatakan ideÂalnya jumlah PNS itu sekitar 1,5% dari total penduduk. Dengan jumlah penÂduduk Indonesia 250 juta jiwa, maka idealnya jumlah PNS sekitar 3,7 juta.
“Sekarang PNS kita ada 4,5 juta orang, maka secara simulasi kita ini kelebihan 1 juta. Nah bagaimana menÂguranginya tentu bisa dilakukan dengan kebijakan rasionalisasi,†kata Yuddy.
Presiden Jokowi sudah memberi contoh cara pengurangan PNS ini. MisÂalkan tahun ini ada 120.000 PNS pensiÂun, maka tahun berikutnya penerimaan PNS hanya setengahnya alias 60.000.
“Setiap tahun kurang lebih 120.000 PNS pensiun, sehingga dalam kurun waktu 3 tahun ke depan sampai 2019 kurang lebih yang pensiun 500.000 orang,†jelasnya.
“Nah kalau 500.000 orang pensiun dengan pendekatan moratorium yang menjadi kebijakan pemerintah berarti pegawai kita di 2019 tinggal 4 juta orang, masih kelebihan kurang lebih 500.000 orang,†tambah Yudy.
Sisanya tinggal dilakukan rasionalÂisasi sehingga mendapatkan jumlah PNS yang proporsional. Tapi tentunya jumlah yang memadai tidak menjamin perbaiÂkan kualitas dari PNS itu sendiri. “Kita ini sedang bersaing, sedang berkompeÂtisi dengan global kompetitif indeks kita jauh di bawah negara-negara lain. Salah satu upaya loncatan untuk memenangÂkan persaingan adalah dengan membeÂnahi SDM aparaturnya,†ujarnya.
Ia berharap dengan adanya pemÂbenahan-pembenahan yang dilakukan pemerintah maka keluhan-keluhan maÂsyarakat tentang PNS bisa berakhir. “KeÂluhan public tentang pegawai-pegawai yang malas, pegawai yang berkinerja rendah, disiplinnya rendah, bahkan di dalam beberapa laporan yang masuk pada saya dan juga kami bahas banyak PNS ini yang absen sampai 100 hari dalam 1 tahun,†ujarnya. “Seharusnya (bolos) 35 hari saja sudah diberikan sanksi, 45 hari sudah bisa diberhentiÂkan, ini ada yang ratusan hari mereka tidak masuk. Nah ini semua kita akan tegakkan, tidak mungkin kita akan mempertahankan pegawai dengan disÂiplin yang rendah,†katanya.
Presiden Jokowi ingin belanja pegaÂwai lebih efisien. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 belanja pegawai pemerintah mencapai Rp 347,5 triliun. Nominal tersebut masih terlalu tinggi, sebab memakan porsi 16,5% dari total pagu belanja. Jokowi mengaku akan menjalankan kebijakan rasionalÂisasi PNS secara alami. Dalam konsep rasionalisasi alami, akan ada kesesuaian jumlah PNS yang pensiun dengan penerÂimaan baru.
“Artinya setahun pensiun 120.000 nanti tahun kelima hanya menerima 60.000. Nanti akan berkurang. Kan banÂyak sekali,†kata Presiden Jokowi di GeÂdung Dhanapala, Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (7/6/2016).