SEBANYAK tiga belas juta warga akan meÂninggalkan DKI Jakarta dan sekitarnya pada musim mudik Lebaran tahun ini. Angka itu merupakan perkiraan yang dihimpun Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PerÂhubungan Kementerian Perhubungan.
Data mengenai jumlah warga yang akan mudik ini sendiri merupakan bagian dari total sembilan wilayah yang dinilai sebagai pusat mudik. Sementara itu, jumlah pemuÂdik seluruh Indonesia yang diwakili sembiÂlan wilayah tersebut, menurut hasil survei Litbang Perhubungan, adalah 25.495.591 orang. Prediksi tersebut turun 2,54 persen dibanding prediksi pemudik tahun 2015, yaitu sebanyak 26.160.753 orang.
Survei potensi pemudik 2016 tersebut dilakukan di sembilan wilayah yang dipusatÂkan (aglomerasi), yaitu Mebidangro (Kota Medan, Kota Binjai, Kab. Deli Serdang, Kab. Karo); Lampung(Bandar Lampung); Banten (Kota Serang, Kota Cilegon); Jabodetabek ( Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi); Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi).
Kemudian, Kedungsepur (Kab. Kendal, Kab. Demak, Kab. Semarang (Ungaran); Kota Semarang, Purwodadi Grobogan); JogÂmantul (Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul); Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, MoÂjokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan); dan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan).
Populasi survei dilakukan pada penÂduduk di sembilan wilayah aglomerasi yang berpotensi melakukan mudik lebaran tahun 2016, jadi tidak mewakili 34 provinsi di InÂdonesia.
Dari kesembilan wilayah aglomerasi tersebut, Jabodetabek menjadi yang teratas dalam jumlah pemudik. Posisi selanjutnya adalah Gerbangkertasusilo sebanyak 4 juta lebih pemudik, Bandung Raya (2,9 juta lebÂih), Mebidangro (1,7 juta), Kedungsepur (1,5 juta), Jogmantul (723 ribu), Bandar Lampung (500 ribu), Banten (470 ribu), dan Sarbagita (400ribu).
Sementara itu, menurut hasil evaluasi Litbang pada angkutan lebaran sebelumnya, data realisasi pemudik dari Posko Angkutan Lebaran Nasional Terpadu terus meningkat dari tahun ke tahun. Mulai tahun 2012, terÂdapat sebanyak 22.069.278 orang pemudik, tahun 2013 meningkat menjadi 22.144.610 orang, tahun 2014 meningkat menjadi 23.088.908 orang, dan pada tahun 2015 meÂningkat menjadi 23.395.367 orang atau maÂsih di bawah prediksi.
Kuantitas pemudik per tahun meningkat pesat. Namun, tidak ada langkah perubahan yang dilakukan pemerintah untuk menganÂtisipasi lonjakan arus mudik. Sudah sehaÂrusnya pemerintah memikirkan bagaimana mengantisipasi arus urbanisasi (perpindaÂhan penduduk dari desa ke kota). Jika tidak ada pembatasan, sudah dipastikan, setiap tahun, pemerintah akan berurusan dengan persoalan arus mudik yang tak henti-hentiÂnya menggangu konsentrasi perayaan Idul Fitri di Indonesia.(*)
Bagi Halaman