Kontroversi razia rumah makan milik Ny Saeni, di Serang, Banten, berbuntut panjang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai merasa prihatin dan turun tangan. Jokowi memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk menÂgambil sikap.
TJAHJO mengatakan petugas Satuan Polisi Pamong Praja harus simpatik dalam menjalankan tugas. Petugas SatÂpol PP dilarang melampaui tugas-tugas yang bukan menjadi kewenangannya.
Terkait dengan aksi penyisiran warung yang tetap berjualan di bulan Ramadan, seperti yang
terjadi di Serang, kata Tjahjo, petugas Satpol PP seharusnya tiÂdak perlu menyita dagangan peÂmilik warung. “Cukup mengingatÂkan dan memberikan teguran,†katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin 13/6/2016).
Menurut Tjahjo, warung-warung tidak perlu tutup, cukup dengan memasang tirai penghaÂlang. “Itu kan untuk kebutuhan sehari-hari,†kata mantan SekreÂtaris Jenderal PDI Perjuangan ini.
Tjahjo menerangkan, perÂaturan daerah yang dibuat kepala daerah tingkat I dan II terkadang menimbulkan masalah. Bila terÂjadi, pihak Kemendagri dapat mengirim tim untuk mengunÂdang dan mengklarifikasi perda tersebut.
Sebelum perda diberlakukan harus ada persetujuan dari KeÂmendagri, tapi terkadang perda sudah keluar duluan tanpa ada koordinasi. “Karena berlindung di otonomi daerah,†ujarnya.
Tjahjo mengungkapkan, di Daerah Otonomi Khusus seperti Aceh yang menggunakan syariat Islam, perda larangan berjualan tidak masalah. “Tapi bagi daerah yang majemuk saya kira harus diÂpertimbangkan,†ucapnya.
Razia yang dilakukan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang, Banten, terhaÂdap warung makan Tegal (warteg) milik Ibu Saeni beberapa waktu lalu menjadi polemik di masyaraÂkat, terutama di media sosial.
Setelah warungnya dirazia Satpol PP Kota Serang, Ibu Saeni, perempuan berusia 58 tahun peÂmilik warung nasi di Pasar Induk Rau Kota Serang, jatuh sakit. SaeÂni sakit karena terpukul dan kaget setelah warungnya di gerebek dan barang dagangannya disita oleh petugas.
Setelah kasusnya ramai diperÂbincangkan netizen dan menuai komentar dari sejumlah kalanÂgan, termasuk dari Wakil PresÂiden Jusuf Kalla, Saeni menerima banyak donasi dari para netiÂzen dan Presiden Joko Widodo.