Pada pertemuan pleno taÂhun ini, melalui mekanisme pemungutan suara tertutup, Duta Besar Fiji untuk PBB, PeÂter Thomson, terpilih menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-71, mengungguli AnÂdreas Mavroiannis, Sekretaris Tetap Kementerian Luar NegÂeri Siprus, dengan perolehan suara 94–90.
Namun, pertemuan pleÂno ini juga sempat diwarnai gesekan, yaitu ketika majelis umum memilih Duta Besar IsÂrael untuk PBB, Danny Danon, menjadi Ketua Komite VI.
Duta Besar Palestina unÂtuk PBB, Riyad Mansour, pun menyatakan sangat keberaÂtan. Ia mengatakan bahwa PBB seharusnya memilih, “kandidat yang sangat berÂtanggung jawab dan berkualiÂfikasi, bukan pelanggar besar hukum internasional.â€
“Ini sangat negatif, destruktif. Ini menunjukkan kurangnya kepekaan terhaÂdap keprihatinan kami,†kaÂtanya seperti dikutip Reuters.
Palestina selama ini masih di bawah pendudukan Israel. PBB, melalui Dewan Hak AsaÂsi Manusia dan Majelis Umum, sudah mengeluarkan resolusi terhadap Israel.
Momen ini dianggap sebaÂgai kemenangan langka bagi Israel, meskipun Danon terpilÂih melalui pemungutan suara, bukan konsensus layaknya ketua lima komite lainnya.
Kendati demikian, Danon akan bekerja sama dengan semua negara anggota PBB. Salah satu tugas pertama komitenya, kata Danon, adaÂlah menggencarkan KonvenÂsi Komprehensif pada TerorÂisme Internasional.
“Sebagai ketua komite, saya akan bekerja sama dengan semua negara angÂgota, termasuk mereka yang tidak memilih saya hari ini, dan mereka harus memutuskan apakah mereÂka akan mempromosikan tujuan utama PBB,†ucap Danon.(Yuska Apitya/net)