Yus juga menampik isu miring yang menyebutkan, bila keber­pihakan para PK dan organisasi sayap partai lantaran dirinya menjanjikan posisi-posisi strat­egis bagi para petinggi PK dan organisasi sayap partai yang mendukungnya. “Mereka men­dukung saya bukan karena itu. Tetapi karena sosok dan visi misi saya. Soal struktur partai ke de­pan itu dinamis. Yang jelas, orang yang berkompeten akan men­gisi kursi-kursi kepengurusan DPD Golkar Kota Bogor,” terang Anggota DPRD Kota Bogor ini.

Politik Dua Kaki

Pengamat Politik LIPI, Sya­fuan Rozi menilai, bila manuver politik yang dilakukan para pe­milik suara merupakan hal yang lazim terjadi jelang pemilihan ketua partai. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari dinamika politik di tubuh par­tai berlambang pohon beringin.

Namun demikian, Syafuan beranggapan, bila pilihan politik para pemilik suara kepada salah satu Balon Ketua DPD Golkar akan berubah kembali. Meng­inggat, dinamika politik terus berubah jelang pelaksanaan Musda. “Tidak ada teman yang abadi dan tidak ada lawan yang abadi. Yang ada, hanya kepent­ingan. Kepentingan berakhir, pertemanan berjarak. Dalam pemilihan ketua nanti pun, bisa saja PK yang sudah menyatakan sikap, mendadak bermanuver mendukung balon lain. Adapula, yang bermain dua kaki, men­dukung si A dan si B,” katanya.

BACA JUGA :  Wajib Coba! Semur Ayam Saus Tiram yang Lezat untuk Menu Makan Bareng Keluarga

Syafuan juga mengatakan, perebutan kursi ketua partai dapat diibaratkan sebagai perang. Dimana, Balon yang telah mem­bangun kedekatan emosional kepada para pemilik suara sejak jauh-jauh hari, berpeluang un­tuk memenangkan pertarungan.

Seperti yang dikutip dalam buku seni perang Cina kuno ‘Art Of War Sun Tzu’. ‘Perlaku­kanlah anak buahmu seperti kamu memperlakukan anakmu sendiri. Maka dia, akan terus bersamamu, meski kamu men­gajaknya kelembah kematian’.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Bogor Minta Tingkatkan Program DWP Sampai ke Unit

“Menciptakan kader fanatik perlu dilakukan para Balon. Na­mun mewujudkan hal itu, me­merlukan waktu yang panjang dan berkelanjutan,” tegasnya.

Politik dua kaki yang mewar­nai Musda DPD Golkar Kota Bo­gor, merupakan hal yang lazim. Hal tersebut juga turut mewar­nai pemilihan ketua partai di daerah hingga di ranah pusat. Begitu pula dengan terbelahnya suara PK dan organisasi sayap partai, yakni PK Bogor Utara dan Kosgoro 57. Dimana, Ketua Kosgoro 57 Kota Bogor Syam­sul Hidayat menyatakan diri akan mendukung Heri Cahyono. Namun, beberapa kader Kos­goro 57 justru berbalik mendu­kung Yus Ruswandi. (Patrick)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================