A8-17-062016-DidaktikaBOGOR, Today – Tidak kalah den­gan Komunitas Bogor Women’s Club (BWC), Komunitas Cinta Berkain (KCB) juga menggelar kegiatan ber­buka puasa bersama. Bertempat di Hotel Salak Tower, ratusan srikandi-srikan di KCB nampak anggun dan cantik dengan balutan kebaya dan kain nusantara.

Dikatakan Humas KCB, Dina mengatakan kegiatan ini tidak han­ya untuk menjalin silaturahmi yang baik dan kokoh, hal ini juga untuk menunjukkan jati diri dan eksistensi KCB kepada masyarakat Bogor.

“Banyak kegiatan yang kami ikuti, mulai dari pawai Cap Go Meh (CGM), fashion show batik yang di sponsori Batik Handayani Geulis saat ulang tahun Bogor, dan keg­iatan lainnya. Hal ini tak lain bertu­juan untuk menunjukan eksistensi kami di masyarakat dan Pemerin­tah Kota Bogor (Pemkot), karena komunitas ini masih baru lahir di Bogor,” paparnya dalam sambutan sambil menunggu bedug magrib bergema.

CB tetap berupaya memberikan edukasi dan mengajak khalayak luas bahwa, berkain itu menyenangkan dan bisa dikenakan secara simpel dan nyaman.

Mengajak masyarakat luas un­tuk cinta dan menggunakan potensi bangsa sendiri yaitu kain tradisional Indonesia dalam kehidupan sehari-hari ini jadi salah satu fokus utama program dari KCB.

Dimana jika semakin banyak ma­syarakat Indonesia yang mengena­kan kain tradisional, maka diharap­kan pasar untuk para pengrajin kain lokal semakin terbuka luas sehingga karya-karya yang dihasilkan bisa leb­ih banyak.

“Dengan banyaknya kain Nusan­tara digunakan untuk busana sehari-hari, hal tersebut otomatis akan memberikan pengaruh positif pada para pengrajin secara signifikan,” tu­tur Dina.

Dina melanjutkan, selain tetap melestarikan kain nusantara, dengan menggunakan kain itu juga mem­berikan pendapatan kepada para pengrajin kain di daerah.

Dengan banyaknya pengguna kain, sambung Dina, maka tingkat kesejahteraan para pengrajin kain juga ikut terangkat, karena banyak dari pengrajin kain yang saat ini susah mencari pangsa pasar penggu­naka kain itu sendiri.

“Kami mempunyai cita-cita suatu saat nanti setiap daerah harus mem­punya satu hari khusus untuk mena­makan hari kain nusantara masing-masing,” terangnya.

Kedepannya, KCB berharap bisa menjadi mitra bagi pemerintah dalam program-program misi kebu­dayaan khususnya yang bergerak di bidang kain tradisional Indonesia. (Latifa Fitria)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================