B4-17-062016-UKM-RevisiBOGOR, TODAY – Bingkai cermin sepertinya tak hanya berfungsi se­bagai membingkai foto saja, desain serta warna bingkai yang saat ini kian beragam menjadi salah satu dekorasi wajib untuk mempermanis sudut ruang rumah anda.

Dengan demikian, peluang untuk para pelaku pigura pun semakin ter­buka lebar. Seiring dengan kebutuhan tersebut, tak heran banyak penjual dan produsen pigura foto bisa dengan mudah ditemukan di sisi jalan, seperti usaha bingkai cermin yang dikelola oleh Frendy Nugroho.

Frendy Nugroho saat ini menge­lola bingkai cermin milik kakaknya, Tarwoko. Sang kakak, diceritakan oleh Frendy, mendalami usaha bing­kai cermin tersebut sudah sejak lama.

Tarwoko memulai usaha bingkai pada tahun 2003 di kawasan Gunung Batu, Ciomas, Bogor. Setelah belasan tahun berhasil menjajal usahanya, maka pada tahun 2013, Tarwoko men­coba untuk membuka cabang yang kini dikelola oleh Frendy di Jalan Raya Soleh Iskandar, Bogor sejak 2013 silam

Frendy mengungkapkan, kema­hiran yang saat ini dimilikinya tak luput dari ilmu yang ditularkan oleh kakaknya. Butuh waktu 2 tahun untuk Frendy bisa membuat bingkai secara rapi.

Awalnya, Frendy membuat bingkai cermin dengan menggunakan kayu. Namun saat ini, pembuatan bingkai dengan menggunakan kayu tak be­gitu didalaminya lagi. “Mulanya kami membuat bingkai dengan kayu, tapi sekarang kami lebih cenderung meng­gunakan bahan fiber,” tutur Frendy, Kamis, (16/6/2016).

Bahan fiber yang kini digunakan, menurut Frendy, lebih efektif dan tampilannya pun lebih menarik serta memberikan kesan elegan. Tidak han­ya itu, dengan menggunakan bahan fiber, daya tahan pigura pun akan jadi lebih tahan lama.

“Jika menggunakan kayu rawan dimakan oleh rayap. Tapi kalau menggunakan fiber lebih aman. Ke­mudian juga tampilannya lebih men­arik,” ungkapnya.

Disinggung perihal modal, Frendy mengestimasikan dana yang dike­luarkan untuk membuka cabang yang dikelolanya tersebut bisa mencapai angka Rp 50 juta. Nominal tersebut sudah teramasuk kedalam penyewaan tempat, alat dan bahan pembuatan pigura.

Jumlah pemasukan yang diterima oleh toko ini pun tak selalu naik. Namun Frendy menginformasikan, rata-rata pemasukan yang di terima dalam perbulannya bisa mencapai Rp 5-6 juta.

“Menjadi pelaku usaha itu tidak bisa langsung ramai pelanggan. Bu­tuh proses yang lama untuk bisa lan­car menjalani sebuah usaha. Wajar jika awal-awal usaha itu menemui banyak kendala, tapi Alhamdulillah jika ditekuni semua akan berjalan lancar dan mulai ramai pemesanan,” tuturnya.

Bingkai cermin yang dikelolanya menjual berbagai bingkai atau pigura dengan kisaran yang bervariatif. Bing­kai termurah yaitu senilai Rp 40 ribu dengan ukuran 10 R. Kemudian uku­ran standar dengan 40×60 centimeter dibanderol Rp 160 ribu, dan yang ter­besar ukuran 1×2 meterpersegi men­capai angka Rp 1,3 juta.

“Yang membedakan bingkai kami dengan yang lainnya, mungkin terli­hat dari kualitas bahan dan tampilan lebih rapi. Selain itu untuk harga pun standar tak mematok harga mahal,” paparnya. (Winda Herviana)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================