“Rasanya tentu manis, disajikan saat hangat lebih nikmat. Awal saya belajar ya sendiri saja, berulang-ulang saya coba, ketemu deh rasa yang pas,” ungkapnya sambil tersenyum.

Saepudin menjual jajanan ini su­dah sejak 10 bulan. Ia mengaku, men­jual dengan gerobak kecilnya tersebut di daerah Taman Cimanggu, Bogor. Jika sedang ramai pembeli, dalam se­harinya Saepudin bisa menghabiskan 12 gunung dodongkal. “Jika sedang ramai pernah bisa menghabiskan 12 gunung dodongkal. Tapi jika memang sepi, mungkin 3 hingga 5 gunung saja,” ucapnya.

Dodongkal miliknya memiliki uku­ran kecil dan besar. Jika untuk ukuran kecil, satu porsi dihargai Rp 5 ribu se­dangkan untuk porsi besar seharga Rp 10 ribu. “Sejauh ini saya senang berjua­lan di sini, Alhamdulillah ada saja yang belinya. Memang saya percaya, rezeki itu kan sudah diatur sama yang di atas. Jalankan saja dengan baik dan jujur,” ujar Saepudin. ( W i n d a He r v i ­ana)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================