“Dalam usaha, kita harus lawan rasa malu dan tidak boÂleh putus asa. Justru kita harus belajar dari situ agar kita lebih maju.†ungkapnya.
Hidayat menceritakan, modÂal awal dirinya membuka usaha ini membutuhkan dana sekitar Rp 2 juta. Dengan banyaknya pemesanan Manisan Pala Salira, kini usaha milik Hidayat rata-rata dalam perbulannya meraih omzet hingga Rp 10 juta.
“Namun itu tergantung banÂyaknya pemesanan maupun pembelian konsumen. Jika sedang sepi, mungkin rata-ratanya mendapat Rp 5 juta dalam perbulannya. Ramainya pemesanan itu biasanya saat hari besar, libur sekolah serta musim kemaÂrau,†tuturnya.
Hidayat berÂharap, kedepannya Manisan Pala Salira pemasarannya dapat lebih luas. Tidak hanya itu, Hidayat pun berÂharap pemerintah lebih merangkul para pelaku usÂaha yang mungkin usahanya belum memiliki nama terkenal seperti label-label usaha lainÂnya.
“Saya berharap pemerinÂtah dapat lebih merangkul dan mempermudah para pelaku usaha kecil lain agar mereka bisa bersaing menjajalkan usahÂanya,†pungkasnya.
Manisan Pala Salira tidak hanya menawarkan manisan buah pala saja, melainkan ada juga manisan mangga, pepaya serta kolang-kaling yang meÂnambah referensi sebagai jajanÂan oleh-oleh khas Kota Bogor.