Sedangkan, untuk penanganan ke­jahatan seksual, Tito mengatakan akan mengedepankan mekanisme pence­gahan dan penindakan. “Akan banyak berkampanye. Kemudian Polri sudah punya unit khusus, PPA. Bagaimana mengintensifkan agar unit ini diting­katkan di Mabes, Polda, Polres berja­lan. Di Polsek tidak ada. Kita prioritas­kan ada untuk yang rawan,” tutupnya.

Di hadapan Komisi III DPR RI, Tito menjelaskan bahwa nama dia disebut dalam rekaman ‘papa minta saham’ bukan dalam konteks saham. Naman­ya disebut karena dikaitkan dengan kemenangan Jokowi di Papua saat Pilpres 2014 lalu. “Nama saya disebut bukan berkaitan dengan saham. Tapi karena disebut terkait kemenangan Pak Jokowi,” kata Tito.

Menurut Tito, sistem Pemilu saat ini sudah sangat bagus karena datanya online. Hampir semua partai politik peserta pemilu menempatkan saksin­ya. Sehingga tak mungkin ada inter­vensi macam-macam, khususnya dari kepolisian. “Hampir tidak mungkin ada intervensi macam-macam. Polri di Polda Papua kita objektif dan netral,” ujarnya.

Yang terjadi di Papua saat itu, kata Tito, Jokowi dua kali datang ke Papua. Pertama dengan tim kecil dan kedua dengan keluarganya.

BACA JUGA :  Wajib Tahu! Cara Melancarkan BAB Secara Alami, Bisa Cegah Sembelit Juga

Saat itulah, Tito yang kala itu men­jadi Kapolda Papua memperkenal­kan luasnya Jayapura kepada Jokowi. “Memperkenalkan di lapangan luas di Jayapura. Beliau sampaikan istri beliau Iriana, asalnya nama dari Irian. Kakek Bu Iriana pernah jadi guru di Irian,” kata Tito menirukan ucapan Jokowi saat di Papua.

Tito menyebut, kalimat Jokowi bahwa nama Iriana terinspirasi dari kata Irian berhasil memikat rakyat Papua. Warga di Bumi Cenderawa­sih itu pun memberikan suara untuk Jokowi. “Kami lihat saat itu dari calon yang lain, Prabowo-Hatta saat kam­panye tak ada yang ke sana (Papua). Masyarakat Papua karakternya, siapa yang datang dia yang dapat,” papar Tito.

Penjabaran Tito itu kemudian disambut tepuk tangan oleh ang­gota Komisi III. Anggota Komisi III dari Fraksi PKB Abdul Kadir Karding memuji cara cerdas kampanye Jokowi itu. “Yang paling cerdas kampany­enya Pak Jokowi. Irian. Iriana,” ujar Abdul Kadir Karding menyela.

Menanggapi keputusan DPR, Ket­ua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan ucapan selamat kepada Komjen (Pol) Tito Karnavian yang telah disetujui Komisi III DPR sebagai calon Kapolri. Dia berharap Tito dapat memenuhi harapan publik kelak setelah resmi menjadi Kapolri. “Saya ucapkan se­lamat dan bisa mengemban amanah dan sukses memimpin Kepolisian Re­publik Indonesia,” kata Zulkifli usai berbuka puasa bersama di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Se­latan, Kamis (23/6/2016).

BACA JUGA :  Rekonsiliasi Tokoh Politik Bumi Tegar Beriman, Jelang Pilkada 2024 Pajeleran dan Bilabong Kian Harmonis

Zulkifli menyoroti Tito sebagai calon Kapolri termuda yang punya banyak prestasi. Dengan latar be­lakang yang mumpuni, Zulkifli ber­harap Tito dapat membawa Polri semakin baik. “Dia Kapolri termuda, sarat prestasi, sudah terlatih, ber­pengalaman, dan pernah di jabatan-jabatan strategis. Dengan begini kita berharap dapat memperbaiki kepoli­sian kita. Apalagi kita sedang darurat narkoba, teroris, korupsi, dan lain-lain,” kata Zulkifli.

Komisi III sudah menyelesaikan uji kepatutan dan kelayakan untuk calon Kapolri. Sepuluh fraksi bulat menyetujui Komjen Tito Karnavian menjadi Kapolri. Bahkan dua fraksi dengan suara terbesar, yaitu PDIP dan Golkar dengan lugas menyatakan per­setujuan untuk Komjen Tito. Begitu pula dengan Gerindra yang merupak­an partai ‘oposisi’ juga menyatakan setuju.(Yuska Apitya Aji/ed:Mina)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================