Untitled-16Nia S. Amira
[email protected]

Sejauh 16.858 kilometer dengan to­tal penerbangan 36 jam dari Jakarta menuju Mexico City melewati Tokyo, San Francisco hingga sampai ke Mex­ico City atau lewat jalur alternatif Eropa me­lewati Singapore, Amsterdam dan akhirnya sampai ke Mexico City, negara yang terletak di Amerika Utara berbatasan dengan Amerika Serikat, Guatemala dan Belize di sebelah tenggara, Samudra Pasifik di barat dan Te­luk Meksiko dan Laut Karibia di sebelah timur. Mexico adalah negara terbesar ketiga di Amerika Latin dan juga negara yang paling banyak memakai bahasa Spanyol. Nama Mexi­co diambil dari nama ibu kotanya yang berasal dari nama ibu kota kuno Aztec yaitu Mexico- Tenochtitlan. Mexi ialah sebagian nama Mex­itli, dewa perang sedangkan co bermakna tempat dan ca berarti orang.

BACA JUGA : 

Mexico memiliki kuliner yang khas dengan kelezatan dan rasa yang unik. Kudapan dan ku­liner khasnya memberikan cita rasa tersendiri bagi orang yang mencicipinya. Meski terpisah puluhan ribu kilometer dari Jakarta, masyara­kat Indonesia bisa mencoba aneka macam ku­liner negeri Sombrero yang sudah terkenal di dunia. Di Jakarta sudah ada beberapa restoran khas Mexico meski tidak seperti kita mencari makanan khas dari China, Korea, Jepang, dan Amerika yang sudah menjamur di Indonesia.

Tacos dan Nachos adalah kudapan asli yang biasa dihidangkan dan dimakan sambil kumpul-kumpul dengan keluarga. Kudapan yang terbuat dari bahan tepung jagung pilihan yang hanya bisa didapatkan di negara asalnya. Tahun 1934, Rodolfo De Los Santos dari kota Piedras Negras, Coahuila, Meksiko mencip­takan kudapan tachos yang dibuat dari gulun­gan tortila, yang diisi dengan berbagai macam sayuran dan bumbu dan biasanya dikombina­sikan dengan beberapa bahan seperti kentang, telur, daging, ham, sosis, dan biasanya dimak­an pada pagi hari untuk sarapan.

BACA JUGA :  Wajib Coba! Menu Makan Siang dengan Semur Daging Istimewa yang Lezat dan Nikmat

Sementara nachos, berupa keripik tortila yang disiram saus guacamole dari alpukat dan keju cair yang diciptakan oleh Ignacio Nacho Anaya pada 1943. Di Indonesia sendiri, ma­sakan ini sudah mulai digemari, terutama oleh para kaum muda yang kerap berkumpul bersa­ma menikmati malam selepas seharian bekerja keras di kantor.

============================================================
============================================================
============================================================