Pergerakan 32,2 juta orang ini diproyeksikan akan melibatkan lebih dari 8 juta kendaraan pribÂadi, yaitu 2,4 juta mobil dan 5,8 juta sepeda moÂtor. Pergerakan jutaan kendaraan pribadi ini akan terkonsentrasi di Jawa, yaitu 3,9 juta sepeda motor (67,2 persen) dan 1,7 juta mobil (70,2 persen). KeÂpadatan lalu lintas selama mudik ini diproyeksikan akan banyak bermula dan berakhir di Jabodetabek, yaitu 2,3 juta sepeda motor (39,3 persen) dan 1,1 juta mobil (47,0 persen).
Proyeksi keriuhan lalu lintas di Jawa ini diperÂoleh dari fakta bahwa tujuan pemudik dari Jawa sebagian besar juga menuju Jawa, khususnya Jawa Tengah. Pada mudik 2016, Jawa menjadi tujuan bagi 66,7 persen pemudik (21,5 juta orang), dengan tiga provinsi menjadi tujuan utama mudik, yaitu Jawa Tengah sebanyak 8,8 juta orang (27,4 persen), Jawa Barat 4,7 juta orang (14,6 persen), dan Jawa Timur 4,1 juta orang (12,6 persen).
Dari 8,8 juta pemudik yang menuju Jawa TenÂgah, diperkirakan 7,4 juta (83,4 persen) di antaranÂya berasal dari daerah di Jawa lainnya, yaitu Serang Raya (173 ribu), Jabodetabek (5,5 juta), Bandung Raya (498 ribu), Kartamantul (434 ribu), GerbangÂkertasusila dan Malang Raya (774 ribu). Begitu pula halnya dengan Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, sebagian besar pemudik ke daerah ini berasal dari daerah Jawa lainnya.
Dengan memahami hal sederhana ini, tragedi ‘Brexit’ seharusnya dapat diantisipasi dan dicegah. Pemudik dari Jabodetabek yang diperkirakan akan melintasi ruas tol Pejagan-Pemalang yang berakhir di pintu Tol Brebes Timur (‘Brexit’) sebanyak 546 ribu hingga 819 ribu mobil. Bila dibagi rata dalam tujuh hari arus mudik, mobil dari Jabodetabek yang melintasi ruas tol ini pada musim mudik 2016 bisa 78 ribu hingga 117 ribu mobil per hari. Angka ini setara dengan kepadatan ruas Tol Jakarta-CiÂkampek pada arus mudik tahun ini.
Bila kita asumsikan kepadatan di hari puncak arus balik dua kali lipat dari hari mudik lainnya, diperkirakan mobil yang melintas dapat mencaÂpai 156 ribu-234 ribu mobil per hari. Bila kita perÂhitungkan pula mobil dari Bandung Raya, Serang Raya, dan Bandar Lampung Raya yang diperkiÂrakan juga akan melalui jalur tol Pejagan-Brebes, angka proyeksi ini bisa melonjak hingga 214 ribu- 314 ribu mobil per hari. Padahal, pada saat yang sama, kecepatan kendaraan di ruas ini meningkat drastis karena empat gate dihapus sehingga dari JaÂbodetabek menuju ‘Brexit’ hanya melalui tiga gate. Dengan kepadatan dan kecepatan yang tinggi, penumpukan kendaraan di ‘Brexit’ menjadi tak teÂrhindarkan. (*)