Marak Aplikasi Palsu

Maraknya permainan Pokemon Go yang hanya bisa diakses oleh perangkat mobile memicu muncul­nya aplikasi-aplikasi palsu untuk mengecoh para gamer. Ratusan ap­likasi palsu Pokemon Go tersebut berpotensi bahayakan keamanan perangkat pengguna.

Perusahaan keamanan siber RiskIQ menemukan ada sebanyak 215 aplikasi Pokemon Go tidak res­mi alias palsu di toko online Google Play Store. Sementara itu, game res­mi Pokemon Go belum tersedia di sebagian besar negara karena bakal diluncurkan secara bertahap.

Celakanya, menurut lembaga keamanan peranti lunak ESET, ratu­san aplikasi palsu itu ada yang ber­potensi mampu mengunci ponsel pintar pengguna sehingga tidak bisa diakses, menghubungkan langsung ke iklan online atau situs berbau pornografi, hingga menyebarkan program jahat ransomware.

BACA JUGA :  Usai Diguyur Hujan Deras, Jalan Raya Rangkasbitung-Bogor Ambles, Kondisinya Mengkhawatirkan

Menurut ESET, aplikasi palsu yang tersedia di Google Play Store bisa membekukan layar ponsel ke­tika si pengguna membuka aplikasi tersebut dengan cara memaksanya untuk melakukan restart perang­kat.

Malah, banyak yang juga dipaksa untuk mengeluarkan baterai ponsel atau menggunakan Android Device Manager untuk melakukan reboot.

Setelah reboot dilakukan, ap­likasi palsu itu tetap beroperasi dan secara diam-diam mengklik iklan online pornografi. Banyak aplikasi palsu di antaranya membawa em­bel-embel mampu memberi cara ‘curang’ dalam bermain Pokemon Go.

Perusahaan antivirus Symantec menyarankan pengguna tidak men­gunduh Pokemon Go dari toko ap­likasi tidak resmi. Perusahaan juga menyarankan agar pemain tidak bermain dengan alat bantu yang curang karena bisa saja di dalamnya mengandung program jahat atau malware.

BACA JUGA :  Tambah Daya Ingat dengan 5 Minuman Ini, Bikin Lebih Fokus dan Produktif

Jika nanti game ini telah ha­dir secara resmi sebaiknya peng­guna melakukan pembaruan ap­likasi. Pengguna juga diminta terus melakukan pembaruan sistem op­erasi atau firmware di ponsel, pinta Symantec dalam siaran persnya, ke­marin.

Sebelumnya, terungkap oknum jahat yang berupaya menipu dan mendulang uang dari pengguna yang lengah. Mereka menyebar email atas nama Niantic Inc, selaku pengembang Pokemon Go, untuk meminta bayaran bulanan kepada pengguna.

(Yuska Apitya Aji/ed:Mina)

 

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================