Di sisi lain, Leo Putra Rinaldy, Kepala Riset Ekonomi PT Mandiri Sekuritas, men­gatakan pihaknya juga mem­perkirakan pertumbuhan eko­nomi Indonesia sampai akhir tahun ini bisa mencapai 5%. Meskipun begitu, Indonesia juga harus melihat adanya resiko pada semester II/2016. “Risiko itu bisa datang dari faktor peng­gunaan anggaran pemerintah. Bila terlalu mengandalkan itu, maka potensi risiko besar.

BACA JUGA :  Sebagai Kandidat Terbaik Partai Golkar, Jaro Ade Didaftarkan Calon Bupati Bogor

Seperti halnya pada tahun lalu di mana pengeluaran ang­garan pemerintah tidak sesuai ekspektasi pasar, salah satu harapannya adalah investasi” ujarnya. Kemudian, Reza Pri­yambada, PT NH Korindo Secu­rities, menyebutkan pihaknya membuat dua ekspektasi ter­hadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertama, ekspektasi pesimis, Reza memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indone­sia hanya 4,8% sampai 4,9%.

BACA JUGA :  Cemilan Manis Gurih dengan Puding Pandan Thai (Kanom Piakpoon), Mudah Dibuat

Hal itu bisa terjadi bila pemerintah kinerja pemerintah tidak membuahkan hasil atau membuat ekonomi menjadi apa adanya. Lalu, Kedua, ekspektasi optimistis, pertumbuhan eko­nomi Indonesia pun diprediksi bisa mencapai 5,05% sampai 5,15%. Angka perkiraan itu pun belum memasukkan ekspektasi dari hasi kebijakan pengam­punan pajak atau tax amnesty. (Calviano/NET)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================