ADA kepercayaan populer di masyarakat bahwa suplemen dan produk herba lebih aman untuk dikonsumsi daripada obat-obatan. Alasannya karena suplemen dan produk herba datang dari alam sementara obat dibuat dengan bahan kimia yang asing untuk tubuh.

Pendapat tersebut kerap dibantah oleh ahli yang mengatakan bahwa obat yang dijual di pasaran sudah terbukti efektif untuk terapi dan aman digunakan asal sesuai anjuran. Herba dan suplemen sendiri juga tidak terjamin 100 persen aman seperti dibuktikan oleh studi terbaru peneliti dari Philadelphia, Amerika Serikat.

Victor Navarro selaku pemimpin studi dari Einstein Healthcare Network mengatakan satu dari lima kasus kerusakan hati dalam delapan tahun terakhir di Amerika Serikat penyebabnya adalah herba atau suplemen. Diketahui dalam rentang waktu penelitian ada sekitar 130 kasus tersebut.

BACA JUGA :  Wajib Tahu! Cara Melancarkan BAB Secara Alami, Bisa Cegah Sembelit Juga

Masalah dari komplikasi hati ini menurut Navarro adalah kadang butuh sampai beberapa bulan atau bahkan tahunan hingga gejala muncul sehingga pasien bisa tidak sadar. Awalnya pasien mungkin akan merasa mudah lelah, gatal-gatal, mual, kemudian berkembang kulitnya menguning, cairan tubuh menumpuk, hingga pendarahan.

Efek samping obat masih dapat dimaklumi karena keefektifannya dalam terapi untuk pasien sudah teruji. Namun untuk herba dan suplemen seringkali pasien hanya mendapat janji kosong.

“Konsumen punya akses gratis ke suplemen-suplemen ini, seringkali dengan iming-iming dapat meningkatkan kesehatan dan penampilan. Benar-benar menggoda orang untuk berpikir bahwa ia dapat mengubah status kesehatannya tanpa ada sama sekali bantuan penyedia layanan kesehatan,” kata Navarro seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/10/2016).

BACA JUGA :  Turunkan Kolesterol usai Kalap Makan saat Liburan Lebaran dengan Ramuan yang Dijamin Ampuh

Ahli nutrisi Samantha Heller dari University Langone Medical Center berkomentar bahwa tidak semua produk suplemen buruk. Beberapa pasien mungkin membutuhkannya untuk memenuhi nutrisi yang diakibatkan oleh kondisi tertentu.

Hanya saja Samantha mengingatkan agar masyarakat tak munggunakan suplemen sebagai pengganti obat dan berhati-hati terhadap produk dengan klaim yang ekstrem.

“Tidak ada satu produk ajaib dalam botol yang dapat membangun otot, mendetoksifikasi sistem tubuh, menyembuhkan kanker, atau menurunkan berat badan permanen. Skenario terbaiknya Anda hanya buang-buang uang saja, skenario terburuknya Anda bisa mati,” tutup Samantha. (alfian m|dtc)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================