Pasalnya, pihaknya kerap menemui masalah hambatan banyaknya utilitas. Baik utilitas air, listrik, telepon, dan jaringan internet. “Untuk di wilayah Jakarta Utara dan Pusat, kebanyakan sudah tidak bisa lagi dibangun sumur resapan. Karena kondisi tanahnya yang labil. Saat ini sudah ada 20.000 titik sumur resapan,” katanya.
Terkendala Lahan ÂÂ
Sementara itu, Teguh juga mengakui bahwa pihaknya saat ini terkendala dengan masalah pembebasan lahan. Pasalnya, masih banyak warga yang berada di bantaran kali melakukan perlawanan enggan direlokasi. “Memang tidak mudah untuk lakukan pembebasan lahan. Karena masih banyak warga yang menolak. Seperti di Bukit Duri sebanyak 300 KK Bidara Cina 200 KK,” jelasnya.
Namun, sambil proses pembebasan lahan berjalan, pihaknya menurunkan ribuan petugas Dinas SDA. Yaitu untuk melakukan pengerukan di saluran-saluran air.(Yuska Apitya)