Diameter TRAPPIST-1 diperkirakan mencapai 8 persen dari diameter Matahari dalam Tata Surya kita. Hal ini membuat planet-planet seukuran Bumi terlihat besar saat mengorbit. Dari sudut pandang teleskop di Bumi, pergerakan planet-planet itu memblokir sedikit sinar bintang yang mereka orbit. Para ilmuwan menentukan susunan sistem planet itu dari mempelajari pergerakan ini. “Datanya sangat jelas dan tidak ambigu,” imbuh Triaud.

Karena TRAPPIST-1 berukuran kecil dan dingin, maka zona yang bisa ditinggali pada exoplanet itu berada di lokasi paling dekat sang bintang. Tiga planet yang mengorbit TRAPPIST-1 berada di jarak yang tepat untuk keberadaan air dalam bentuk cair. “Mereka membentuk sistem yang teratur. Mereka bisa saja memiliki air cair dan mungkin kehidupan,” tutur Gillon.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Jumat 3 Mei 2024

Jika nantinya diketahui tidak memiliki tanda kehidupan, exoplanet dan TRAPPIST-1 masih bisa berevolusi. TRAPPIST-1 diperkirakan berusia 500 juta tahun dan bisa bertahan hingga 10 triliun tahun. Untuk pembandingan, Matahari pada Tata Surya kita berusia 10 miliar tahun. Saat Tata Surya punah dalam beberapa miliar tahun ke depan, TRAPPIST-1 akan menjadi bintang ‘bayi’. “Dia membakar hidrogen sangat lambat sehingga akan terus hidup untuk 10 triliun tahun, yang bisa diperdebatkan sebagai waktu yang cukup bagi kehidupan untuk berevolusi,” terang pakar astronomi Ignas Snellen dari Netherlands’ Leiden Observatory.(Yuska/reuters)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================