“Resiko kematian dari bakteri resisten adalah dua sampai tiga kali lebih besar,” kata Dr Carmem Pessoa da Silva, koordinator resistensi antimikroba WHO.

Publikasi WHO itu ditujukan untuk Majelis Umum PBB pada 2016. Kajian mandiri tentang hal itu diilhami oleh temuan pemerintah Inggris, yang pada tahun lalu menyimpulkan bahwa dunia kesehatan memerlukan daftar prioritas untuk menuntaskan masalah resistensi bakteri. Namun hingga kini obat baru untuk menangani masalah itu masih belum ditemukan.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bogor, Selasa 23 April 2024

WHO sendiri telah merilis panduan untuk mempromosikan penelitian dan pengembangan obat baru guna melawan dua belas bakteri itu. Namun, penelitian dan pengembangan itu dapat memakan waktu selama 10 tahun sebelum akhirnya obat tersebut bisa ‘dilempar’ ke pasaran.

BACA JUGA :  Cek Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Senin 22 April 2024

“Antibiotik baru sulit untuk berkembang. Antibiotik biasanya digunakan sebagai pengobatan jangka pendek, bukan jangka panjang, yang berarti nilai insentif antibiotik kurang bagi perusahaan farmasi,” kata Kieny. (Yuska Apitya/cnn)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================