Tak hanya dihantui oleh kenaikan harga bahan pangan, prediksi kenaikan inflasi pada Mei dan Juni mendatang juga akan mendapat pengaruh dari komponen tingkat harga yang diatur oleh pemerintah (administered price).

Bahkan sejak awal tahun, komponen ini terus memberikan tekanan pada inflasi, yakni sebagai imbas dari kebijakan yang diambil pemerintah berupa kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahap ketiga bagi pengguna listrik berkapasitas 900 voltampere (VA) non subsidi mulai 1 Mei. “Tarif listrik akan meningkat di bulan Mei. Kalau dilihat dari komposisi pemakaian listrik rumah tangga untuk pra bayar itu lebih kecil dibandingkan yang pasca bayar. Jadi, dampak inflasi akan lebih tinggi dirasakan di Juni,” jelas Ketjuk.

BACA JUGA :  Wajib Tahu! Cara Melancarkan BAB Secara Alami, Bisa Cegah Sembelit Juga

Hanya saja, Ketjuk belum bisa memprediksikan kisaran inflasi Mei dan Juni dengan mempertimbangkan pengaruh dari kedua komponen tersebut, baik volatile foods dan administered price. Pasalnya, kedua komponen bisa saja saling mengisi seperti yang terjadi pada bulan ini di mana volatile foods deflasi dan administered price inflasi.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat ODGJ Pria di Halaman Masjid Caringin

“Andil kenaikan listrik Maret hanya 0,08 persen sedangkan bulan ini 0,2 persen. Tapi karena dia dikompensasi dan dinetralisir oleh deflasi bahan makanan jadi inflasi April rendah,” terang Ketjuk.

Sementara, untuk April lalu, BPS mencatat laju inflasi berada dikisaran 0,09 persen, yang mendapat kontribusi besar dari dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahap kedua bagi pengguna listrik berkapasitas 900 voltampere (VA) pasca bayar yang mulai merasakan kenaikan listrik sejak 1 Maret lalu. (Yuska Apitya/CNN)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================