“Selain men-deploy [kelompok pengawas], kami juga menyediakan resources untuk memberikan jalan keluar apabila terjadi permasalan di lapangan terkait malware ini dengan berpedoman pada surat edaran Kemenkominfo,” ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, Senior Executive Vice President Information Technology PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Dadang Setiabudi mengungkapkan perseroan memiliki empat langkah untuk mencegah serangan siber berskala dunia itu.

Pertama, perseroan melakukan edukasi dan peningkatan kesadaran (awareness) yang bersifat mitigatif kepada seluruh staf atau unit internal yang memanfaatkan sarana digital BNI. Misalnya, menginformasikan langkah-langkah yang harus dilakukan maupun dihindari untuk mencegah serangan virus tersebut.

BACA JUGA :  TIPS JITU BERHENTI MEROKOK

Kedua, melakukan beberapa upaya teknis di pusat data teknologi dan informasi yang bersifat preventif. Ketiga, berkoordinasi dengan pihak-pihak utama terkait, mulai dari regulator hingga penyedia piranti lunak. Misalnya, dengan Bank Indonesia untuk penanganan atau antisipasi terhadap sistem pembayaran dalam hal RTGS maupun kliring. “Juga dengan pihak Microsoft Indonesia untuk mendapatkan patches atau update terbaru terkait security pada operating system Windows,” ujarnya.

BACA JUGA :  Kebakaran Hangsukan Kapal Wisata Sea Safari 7 di Perairan Labuan Bajo

Selain itu, lanjut Dadang, guna mengantisipasi operasional cabang pada hari ini, perseroan juga mempersiapkan layanan pendukung teknologi dan informasi lebih dini dibandingkan hari-hari biasa. (Yuska Apitya/cnn)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================