BOGOR TODAY – Menjelang bursa pendaftaran Calon Walikota Bogor, sejumlah elite partai sudah menghimpun dan menjajaki koalisi untuk melawan petahana, Bima Arya Sugiarto. PDIP diprediksi menjadi poros kekuatan melawan Bima Arya. Pun sejauh ini belum ada satu pasangan calon atau koalisi yang melakukan deklarasi, namun dinamika politik semakin memanas.

Sekretaris DPC PDIP Kota Bogor, Atty Soemadikarya mengatakan, berdasarkan hasil kesepakatan sementara, partainya sudah membentuk poros koalisi baru yakni dengan Golkar dan PPP. “Kami sudah sepakat koalisi dengan Golkar dan PPP. Namun kami belum ada kesepakatan deklarasi calon. Opsi ini diambil untuk membuka jalur koalisi besar melawan petahana (Bima Arya),” ungkapnya.

Atty menegaskan, gerbong PDIP, Golkar dan PPP sepakat untuk membuka koalisi dengan partai lain. “Kami berharap partai lain bisa bergabung, masih ada Hanura, PKB, Nasdem. Pertemuan masih dijadwalkan dan masih dalam komunikasi politik untuk menyamakan presepsi,” kata dia.

Atty menegaskan, rencana perlawanan terhadap petahana ini melihat belum adanya ketidakoptimalan pengelolaan anggaran belanja daerah Kota Bogor. “Masih banyak kebutuhan rakyat yang belum terpenuhi. Koalisi berbasis kerakyatan yang dihimpun PDIP ini akan menjadi kekuatan baru untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Kota Bogor yang lebih pro rakyat,” kata dia.

BACA JUGA :  Bantu Turunkan Berat Badan dengan Rutin Minum Jus Apel, Benarkah? Simak Ini

Ketua DPC PDI Perjuangan Dadang Iskandar Danubrata, pertemuan dengan PPP Kota Bogor, didasari karena adanya sinyal kuat dari DPP PDI Perjuangan termasuk Badan Pemilu PDIP di Provinsi Jabar untuk menggaet PPP di Pilwalkot Bogor. Jika terjadi koalisi, maka akan menjadi kekuatan yang sangat luar biasa.

Dadang membocorkan, jika DPP tampaknya tidak bermasalah dengan koalisi ini dan menunggu laporan dari DPC sekitar tanggal 26 Desember mendatang.

“Saya mewakili DPC menyatakan ingin berkoalisi dengan PPP di Pilwalkot. Dan untuk calon, tetap akan melaporkan ke pusat dan provinsi karena ada mekanismenya,” kata Dadang juga Balon Walikota dari internal partai PDIP.

“Pak Presiden Jokowi, dalam rakornas yang lalu menyatakan akan membantu pasangan yang akan didorong oleh PDIP, dimana teknisnya hanya beliau yang tahu akan melakukan apa,” ujarnya.

Sementara, Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin menuturkan, jika dua partai ini memiliki rentetan sejarah di dunia perpolitikan serta pilkada.

BACA JUGA :  Hadiri Halalbihalal Kemenag, Pj Wali Kota Bogor Dititipkan Bima-Dedie Jaga Kekompakan 

Zaenul mengatakan, pertemuan ini, sudah selangkah lebih maju. Langkah selanjutnya adalah bergerak cepat memproses hasil pertemuan ini dan menghadap ke DPW serta DPP untuk meminta rekomendasi koalisi. “Jika semua sudah ditempuh, deklarasi adalah proses selanjutnya dan akan dilakukan,”katanya.

Zaenul menambahkan, koalisi antara PPP dan PDI Perjuangan bukan hal yang baru. Contoh di beberapa daerah seperti Kabupatem Bandung dan Kuningan untuk 2018 ini, merah serta hijau menjalin koalisi.

“Kita dicetak untuk menjadi petarung dengan segala keterbatasannya. Karena itu, PPP sudah sangat siap menghadapi pilwalkot ini,” tegas Zaenul juga Bakal Calon Walikota Bogor.

Sementara, pertemuan kedua Partai dilakukan di Sekretariat DPC PDIP Kota Bogor, Minggu (23/12/17), dihadiri pengurus dan jajaran partai, nampak hadir Anggota DPR RI Fraksi PDIP Diah Pitaloka dan tokoh PDIP senior Rudi Harsa Tanaya.

Sejauh ini, PDIP sudah melakukan deklarasi kesepahaman dengan Golkar dan PPP, sementara pintu koalisi untuk partai lain juga masih dibuka lebar.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman

============================================================
============================================================
============================================================