Sungai yang tercemar berat ini masih dipergunakan oleh warga. Ada beberapa strategi untuk mengatasi pencemaran sungai. Pertama, fatwa kebersihan sungai dan implementasi. Masyarakat di Indonesia masih sangat mencintai ulama dan tunduk kepada ulama. Apa yang dikatakan ulama berdasarkan agama selalu diikuti.

Kedepannya, ulama perlu menggagas fatwa tentang pengharaman mencemari sungai. Hal ini berkaitan dengan ajaran agama dimana mengharuskan seluruh umat untuk menjaga kebersihan dan kesucian. Umat beragama harus memperhatikan kebersihan rumah, lingkungan dan seluruh anggota badan. Jika sungai tercemar maka termasuk perilaku melalaikan kebersihan sungai.

Sekaligus merusak lingkungan. Fatwa ulama tadi nanti dikaji secara ilmiah bahwa lebih besar masalah yang terjadi dibandingkan dengan ulama diam saja untuk tidak menggagas fatwa tersebut. Dalam implementasinya bisa dilakukan dengan green dakwah dimana dakwah sudah harus menuju dakwah berkelanjutan.

Dakwah saat ini tidak berkelanjutan sebab pengajian, kultum dimasjid, dan khutbah jumatan belum mengangkat tema-tema lingkungan hidup. Pembahasaan juga harus mendalam bukan sekedar menampilkan ayat-ayat kitab suci tetapi tidak dianalisis sesuai dengan fakta dilapangan. Kedua, memberdayakan masyarakat.

BACA JUGA :  Cemilan Lezat ala Rumahan, Ini Dia Resep Donat Panggang Oreo Kesukaan Anak

Teknologi terbaik yaitu rakayasa sosial masyarakat. Pemerintah harus berani merubah halaman depan masyarakat. Biasanya, rumah-rumah warga menjadikan sungai berada dibelakang rumah. Saat ini harus dirubah dimana seluruh rumah berhadapan dengan sungai. Tentu semua rumah pada sisi kanan dan kiri rumah berhadapan ke sungai. Setiap rumah juga berhadapan dengan rumah lainya hanya dibatasi sungai.

Cara ini dapat menumbuhkan rasa malu untuk membuang tinja ke sungai sebab dilihat oleh tetangganya didepan rumah. Kemudian, warga itu diberikan penyuluhan lingkungan, dan sampah mereka diolah dengan benar. Bahkan, mereka dapat insentif dari sampah mereka. Banyak orang tidak tau kalau sampah mempunyai nilai ekonomi sangat tinggi. Semua sampah organik diolah menjadi pupuk.

BACA JUGA :  Resep Membuat Sayur Lodeh Kikil untuk Menu Lezat Penambah Napsu Makan

Kemudian berikan kepada petani dan petani pakai pupuk organik. uang penjualan pupuk diberikan kepada warga pemilik sampah. Dua masalah terselesaikan, sungai tidak kaya akan Nitrogen dari pupuk urea dan sekaligus mengurangi pembuangan sampah dan limbah rumah tangga ke sungai.

Terkhir, mulai merelokasi warga yang berdekatan langsung dengan sungai. Menunda-nunda relokasi ini membuat air sungai semakin tercemar berat. Hari ini mereka belum mau pindah. Sosialisasikan dan bangun rumah untuk mereka dan lebih baik dari pada tempat mereka tinggal saat ini.

Tahapan berikutnya menghijaukan kawasan lingkungan sungai dan menghijaukan halaman rumah warga sehingga air hujan dapat ditahan dan tidak banyak masuk ke sungai tetapi terserap kemudian terinfiltrasi masuk ke tanah. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================