Sementara, belum signifikannya pengajuan lelang dari SKPD menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi Sekretaris Daerah (Sekda) baru, Burhanudin. Musabab, minimnya pengajuan lelang hingga menginjak triwulan ketiga ini dikhawatirkan akan mengakibatkan tingginya angka Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) negatif tahun 2019 di Kabupaten Bogor.

“Saya sangat berharap SKPD mempercepat pemasukkan dokumennya untuk dilelangkan. Ini berbahaya, selain bisa mengganggu juga bisa menyebabkan tingginya Silpa di akhir tahun nanti,” kata Budi.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Apresiasi Umbara Jadi Kampus Pertama di Indonesia Yang Terapkan Smart and Green Energy Campus

Selain itu, dia mengaku kendala juga akan dihadapi oleh ULPBJ. Lambatnya pengajuan lelang dari SKPD, akan membuat keteteran ULPBJ untuk melakukan kroscek berkas lelang yang dikerjakan terlebih jumlahnya yang tidak sedikit.

“Belum lagi nanti ditambah masalah gagal lelang. Lalu berkas atau dokumen yang kurang dalam persyaratan yang diharuskan. Kami berharap skpd mempercepat proses pelelangan,” ungkap Budi CW.

BACA JUGA :  Pemkot Bogor Fasilitasi Rosmini Layanan PPKS, Kini Kondisinya Sudah Tenang

Sekedar diketahui, setelah dilantik menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) definitif Kabupaten Bogor, Burhanudin memiliki beberapa tugas cukup berat, selain soal lelang, dia juga harus melaksanakan lelang jabatan terbuka atau open bidding pejabat esselon II yang saat ini kosong. (Firdaus)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================