Hal serupa diungkap perusahaan Anymind Group yang menampung influencer marketing lewat Casting Asia. Menurut perusahaan yang menyediakan katalog influencer ini, langkah Instagram adalah hal yang baik. Country Manager Anymind Group Indonesia Lidyawati Aurelia, ekosistem influencer dinilai bakal lebih terarah untuk mengkampanyekan produk mereka lebih baik lagi tanpa berfokus pada likes.

“Bersama dengan pergeseran ke arah penghapusan likes, akan mendorong ekosistem influencer marketers untuk membuat kampanye yang lebih berkesan dan mengembangkan konten yang meningkatkan action dari followers [pengikut],” ucapnya.

Lihat juga:

Program Promo Wisata DKI Pakai Influencer Asing Rp5 M Batal

Selain itu, Lidyawati menyarankan agar influencer lebih dalam untuk mengolah data dari insight yang disediakan Instagram ataupun platform CastingAsia.

Kedua platform ini kerap memberikan data terkait demografi followers, prefensi influencer, dan performa kampanye yang sudah mereka lakukan. Guna menggaet influencer, CastingAsia sendiri memiliki sejumlah indikator. Salah satunya ialah seberapa sering influencer itu berperan dalam kampanye sebuah merek.

“Kami menyediakan parameter dalam menemukan influencer, seperti keywords pada profil, postingan, tags, akun-akun sosial media yang terhubung, dan juga seberapa banyak atau sering mereka ikut dalam kampanye sebuah brand atau merek,” pungkas Lidyawati.

Instagram Hapus Fitur Likes, Jasa Jual ‘Likes’ Terpengaruh

Sementara itu, penjual likes Instagram, Tri Setia Irawan dari Digital Marketing Iconix Studio mengakui bisnisnya bakal berpengaruh jika fitur jumlah total likes jadi disembunyikan oleh Instagram.

“Pasti memengaruhi bisnis saya karena akses mulai ditutup,” kata dia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (12/11).

Lihat juga:

Instagram Akan Bayar Pembuat Konten IGTV Hingga Ribuan Dolar

Apalagi jual beli likes menurut Tri adalah salah satu jualan paling populer di Instagram. Menurutnya para selebgram atau influencer yang memakai jasanya lebih banyak membeli paket likes.

“Dari seluruh paket yang ditawarkan, didominasi untuk jasa like dan view ribuan termasuk impression [kesan],” terangnya.

Tingginya permintaan likes ini dijelaskan Tri karena keberhasilan engagement (keterikatan) atas konten atau kampanye yang dilakukan para selebgram dan influencer ini dinilai dari angka-angka likes ini.

Meski mengaku bisnis likes miliknya terancam dengan kebijakan baru Instagram, namun Tri yakin bisnisnya akan tetap bisa berjalan. Sebab, menurutnya para penjual jasa likes seperti dirinya tentu akan tetap berusaha mencari celah. Seperti dikutip oleh CNNIndonesia.com (Anata/PKL/net)

 

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Polisi Tangkap Pelaku Tawuran di Bogor, Bacok Pengendara Lain
============================================================
============================================================
============================================================