Sementara saya masih belum punya rencana apa-apa. Pengelola penginapan juga belum terlihat panik, jadi saya berpikir untuk tetap berada di kamar.

Pukul 14.00 tiba-tiba aliran listrik mati dan sinyal telepon genggam hilang. Tiga jam kemudian turun hujan, lalu cuaca agak cerah. Menjelang matahari terbenam pukul 21.00, kami yang bertahan di penginapan masih berpikir kalau keadaan akan baik-baik saja.

Pergantian tahun kami nikmati dengan mati lampu. Pemandangan utama dari penginapan kami ialah api kebakaran hutan yang menjilat hutan dari kejauhan.

Keesokan hari, 1 Januari 2020, pintu kamar saya digedor oleh seorang teman. Saat membuka pintu, bau asap sudah menusuk hidung.

BACA JUGA :  Nobar Timnas Indonesia, Dirut Tirta Pakuan: Dukung Perjuangan Anak Bangsa

Walau jilatan api belum kelihatan di depan mata, saya dan teman-teman merasa ini saat yang tepat untuk segera angkat kaki dari penginapan karena kami semakin sulit bernapas.

Tibalah kami di Wagga Wagga, kota yang berjarak 1,5 jam berkendara mobil dari Tumbarumba. Di kota ini asap belum datang dan sinyal telepon genggam bisa didapat.

Saat membuka HP, saya mendapat banyak pesan bernada kekhawatiran dari teman-teman dan keluarga saya. Mereka membagikan tautan berita berisi informasi bahwa kota Tumbarumba akan ditutup karena kebakaran hutan sudah masuk ke sana.

Seorang teman meminta saya menemaninya untuk mengambil barang-barang di rumahnya yang berada di Tumbarumba. Namun saat hendak memasuki area pemukimannya, polisi menahan kami dan mengatakan kalau api mungkin sudah membakar hangus rumahnya. Mendengar perkataannya membuat kami berdua langsung mendadak lemas.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Sop Buntut Sapi yang Empuk Dijamin Menggugah Selera

Bingung, lelah, dan lapar. Kami lalu diarahkan menuju pos pengungsian di Memorial Hall Tumbarumba. Setibanya di sana, kami langsung diberi makanan dan keperluan mandi.

Walau judulnya pos pengungsian, namun masakan yang dihidangkan di sini tidak asal-asalan. Gizinya sangat diperhatikan. Menatap menu yang disediakan membuat saya jadi malu sendiri, karena terlalu banyak makan mie instan setiap hari hehe… (Viana/pkl/net)

 

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================