Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati Pendidikan) Alhamdulillah Mata Pelajaran (Mapel) Pendidikan Agama Islam (PAI) tidak jadi digabung dengan mapel PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) hal ini setelah ada penjelasan secara resmi dari pemerintah lewat Totok Suprayitno Kepala Badan Litbang Kemendikbud. Totok Suprayitno membenarkan ada FGD membahas penyederhanaan K-13. Namun, paparan dalam FGD tersebut masih dalam bentuk kajian dan belum merupakan keputusan final. Pemerintah tengah mempertimbangkan banyak hal ketika nanti memutuskan. Yang pasti untuk mapel agama dan budi pekerti tetap berdiri sendiri. Jadi tidak ada peleburan Agama dan PKN. Sebagai Guru PPKn di SMA Pesat, penulis juga tidak setuju dengan penggabungan dua mapel ini. Dan inilah alasan mengapa penulis tidak setuju dengan penggabungan PAI dan PPKn. Pertama, sulit untuk menggabungkan PAI dengan PPKn, meski untuk materi tertentu bisa, tapi yang tidak mungkin adalah Gurunya. Sebab ada Guru PPKn yang beragama non muslim, bukankah PPKn itu mapel umum? Ini yang tidak dipikirkan oleh pemerintah, itulah keputusan yang tergesa-gesa. Kedua, sekarang PAI yang seminggu 2 jam saja dirasa masih kurang, kok mau digabung dengan PPKn. Harusnya justru jam PAI ditambah menjadi 3 atau 4 jam dalam seminggu. Karena materi PAI itu sangat banyak dan harus praktik langsung. Sementara untuk PPKn 2 jam seminggu saya rasa sudah cukup, tapi kalau digabung dengan PAI juga kurang. Dengan kata lain struktur kurikulum pendidikan di Indonesia itu sekuler, karena jam PAI hanya 2 jam setiap minggu. Padahal kita mayoritas muslim dan ada sila pertama Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa. Harusnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia itu religius. Ketiga, masih jauhnya kehidupan beragama dikalangan peserta didik dan umumnya di masyarakat Indonesia. Ini bisa dilihat masih banyaknya muslimah yang belum pakai hijab, masih banyaknya muslim yang buta baca Al Qur’an. Jam belajar di sekolah dan jam kerja di kantor atau perusahaan yang tidak memperhatikan waktu shalat.
BACA JUGA :  55 ASN Pemkot Bogor Dilantik, Dedie Rachim: Beri Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat
============================================================
============================================================
============================================================