“Ketika Jalur Puncak Dua tersebut bisa terealisasi. Maka, jumlah pengendara yang menuju Cianjur dan Bandung bisa berkurang,” kata Ade. Selain itu, Ade menuturkan, selain Jalur Puncak Dua yang terhubung antar wilayah Sukamakmur, Kabupaten Bogor dan Cipanas, Kabupaten Cianjur tersebut dapat mendongkrak perekonomian warga sekitar. Ia mengaku, bahwa pihaknya terus melobi pemerintah Pusat agar segera merealisasikan pembangunan Jalur Puncak II, yang membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun. Pembangunan Jalur Puncak II yang menghubungkan Sentul Kabupaten Bogor dengan Cipanas Kabupaten Cianjur, akhirnya mandek sejak awal 2014. Ruas jalan yang diharapkan dapat mengurai kemacetan Jalan Raya Puncak ini tak lagi mendapat kuncuran anggaran dari Kementerian PUPR Akibatnya, proyek senilai Rp759 miliar itu terhenti. Awalnya, pemerintah menargetkan pembangunan jalan itu rampung tahun 2014 lalu. Apalagi sebagian besar pengembang di kawasan itu sudah banyak yang menghibahkan lahannya kepada Pemkab Bogor untuk kepentingan pembangunan jalan tersebut. Bahkan, sejak awal 2013 telah dilakukan pengerjaan proyek-proyek diantaranya pengaspalan sepanjang 2 kilometer di Desa Hambalang, Kecamatan Babakan Madang dan pembukaan lahan antara Kecamatan Sukamakmur dan Kecamatan Cariu sepanjang 15 kilometer. Pemerintah sendiri membangun jalur ini dalam tiga tahap. Tahap pertama, dibangun sepanjang 28 kilometer dan lebar 30 meter mulai dari Babakan Madang (Sentul)-Sukamakmur-Jonggol. Tahap kedua, Sukamakmur-Cariu (Jalan Transyogi) dengan panjang 15 kilometer dan tahap tiga jalur Sukamakmur-Cipanas sepanjang 10 kilometer. (Bambang Supriyadi)
Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Sebagai Kandidat Terbaik Partai Golkar, Jaro Ade Didaftarkan Calon Bupati Bogor
============================================================
============================================================
============================================================