“Jadi, komplotan penipu ini jumlahnya sekitar 5 orang, dimana mereka ini memiliki peran masing-masing. Artinya, salah satu dari mereka ada yang berperan membawa burung dan sisanya seolah tertarik sehingga terjadi tawar menawar untuk membeli burung tersebut dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah,” tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan Suroso, para komplotan ini naik angkotnya tidak bersamaan melainkan di lokasi berbeda, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan. “Mereka yang berjumlah 5 orang itu naiknya di beda-beda lokasi, mulai dari terminal baranangsiang, kemudian ada yang naik di depan swalayan ADA dan sisanya di lokasi-lokasi lain, sedangkan orang pembawa burung merupakan orang ketiga yang naik angkot,” katanya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Masih Berpeluang ke Olimpiade 2024 Paris

Dia mulai menyadari bahwa aksi yang dilakukan komplotan itu adalah penipuan bermodus menjual burung palsu. Hal ini, diketahui setelah para pelaku tersebut turun dari angkot. “Jadi waktu mereka turun dari angkot itu, mereka mengatakan ‘Aduh Gagal’ dan dari situ saya menyadari bahwa mereka merupakan komplotan penipu bermodus menjual burung palsu,” bebernya.

BACA JUGA :  Dipukuli Tetangga Pakai Balok Kayu, Kakek di Malang Tewas usai Dituduh Curi Motor

Dari kejadian itu, dirinya berharap aparat penegak hukum dapat meringkus mereka, sebab para pelaku kejahatan ini sangat meresahkan masyarakat, terlebih bagi penumpang angkutan umum. “Saya juga berpesan kepada masyarakat untuk berhati-hati, bila perlu jangan sendirian saat naik angkutan umum,” tandasnya. (Heri)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================