Pria yang akrab di sapa JM ini mengingatkan, bahwa Pemerintah jangan hanya fokus dalam penanganan kasus Covid-19 saja, karena kasus-kasus seperti stunting dan demam berdarah di Kota Bogor masih banyak dan cukup tinggi.

Baca Juga : Kepala Bappeda dan Disperumkim Kota Bogor Jadi Rebutan

“Saat ini kita fokus terhadap covid, sementara stunting, DBD seolah dipandang sebelah mata, seharusnya kita tidak boleh terlalu terbawa isu-isu itu, sedangkan kasus stunting yang kita temukan ini tidak diprioritaskan. Jadi saya selaku wakil rakyat akan menyampaikan kepada walikota agar dibuat suatu kebijakan yang berkelanjutan misalnya setiap bulan ada pemberian gizi dan protein bagi anak balita dengan kategori stunting ini,” tandasnya.

BACA JUGA :  Untuk Pilkada yang Aman dan Damai, PCNU Kota Bogor Gelar Doa Bersama

Baca Juga : PT Ferry Sonneville Dilaporkan

Sementara Lurah Katulampa, Eka Deri mengatakan, kasus stunting ini disebabkan karena pola asuh dari orang tuanya dan juga dengan kondisi di keluarganya. Kendati demikian, pihaknya bersama kecamatan dan puskesmas fokus terhadap penanganan stunting di wilayahnya.

BACA JUGA :  2 Warga di Malang Dibacok Cerulit, Diduga Gegara Rebutan Lahan Parkir

“Memang di RW07 ini ada 13 balita dengan kategori stunting dan ini akan kami pantau terus untuk mengetahui ada peningkatan atau tidak. Kegiatan ini juga bukan kali pertama kita lakukan, jadi ini rutin dilakukan oleh kita,” katanya. (Heri)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================