TEL AVIV TODAY – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pemboman mematikan di Jalur Gaza akan terus berlanjut dengan kekuatan penuh. Tindakan tersebut akan terus dilakukan meskipun ada protes internasional dan upaya untuk menengahi gencatan senjata.

Dilansir dari Al Jazeera, Senin (17/5/2021), dalam pidato yang disiarkan di televisi, Minggu (16/5/2021), Netanyahu mengatakan serangan penuh akan dilakukan sebagai harga yang harus dibayarkan para penguasa Hamas di Gaza.

Baca juga : Tiga Pemimpin Negara Asia Mengutuk Kekerasan Tindakan Zionis Israel

Baru-baru ini serangan udara Israel di Kota Gaza meratakan tiga bangunan dan menewaskan sedikitnya 42 orang pada Ahad pagi, kata otoritas kesehatan di Gaza.

Kekerasan menandai pertempuran terburuk sejak perang 2014 yang menghancurkan di Gaza. Serangan udara menghantam berbagai tempat dari jalan pusat kota yang sibuk, bangunan tempat tinggal hingga toko-toko.

BACA JUGA :  Daftar Pemain Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Baca juga : Kecam Agresi Militer Israel, Buruh Se Indonesia Bakal Datangi Kantor PBB

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 16 wanita dan 10 anak termasuk di antara mereka yang gugur, dengan lebih dari 50 orang terluka, dan upaya penyelamatan masih dilakukan. Sebelumnya, militer Israel mengatakan telah menghancurkan rumah pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Yahiyeh Sinwar, dalam serangan terpisah di kota selatan Khan Younis.

Israel tampaknya telah meningkatkan serangan udara dalam beberapa hari terakhir untuk menimbulkan kerusakan sebanyak mungkin pada Hamas saat mediator internasional bekerja untuk mengakhiri pertempuran.

BACA JUGA :  KUSTA, KENALI PENYAKITNYA RANGKUL PENDERITANYA

Baca juga : Penjajah Zionis Israel Bombardir Rumah Pimpinan Hamas

Setidaknya 192 orang telah tewas dan 1.200 lainnya luka-luka. Sementara roket yang ditembakkan ke Israel oleh kelompok Palestina di Gaza, termasuk Hamas dan Jihad Islam, telah menewaskan 10 orang Israel.

Netanyahu juga menolak rentetan kritik terhadap pemboman Israel atas gedung bertingkat tinggi yang menampung kantor media asing, termasuk Al Jazeera, di Gaza. Berbicara kepada acara Face the Nation CDB, ia mengklaim bahwa gedung tersebut menampung kantor intelijen Hamas yang merencanakan dan mengorganisasi serangan teror terhadap warga sipil Israel.

============================================================
============================================================
============================================================