Sementara itu, Dewan Pembina 2 APWMI Nurhayati mengaku, selama pihaknya memberi pelatihan kepada warga Sukadamai ini tidak mudah dan harus sabar, karena peserta yang dilatihnya itu betul-betul warga yang sama sekali tidak memiliki keahlian.

“Jadi peserta ini semuanya pemula, sehingga kita latih bagaimana cara menjahit hingga bisa menghasilkan busana yang memiliki nilai jual,” katanya.

BACA JUGA :  Apakah Boleh Makan Yogurt Setiap Hari? Simak Ini

Selain diuji kesabaran, lanjut dia, di masa pandemi ini juga pihaknya harus mengikuti peraturan pemerintah, sehingga dalam pelaksanaannya terpaksa dilakukan secara singkat hanya 8 kali pertemuan dalam waktu 3 bulan.

“Seluruhnya ada 70 orang peserta, tapi karena masih pandemi kita lakukan secara bergilir dan hanya 8 kali pertemuan. Kemudian hasilnya cukup memuaskan bagi kami,” ujarnya.

Setelah diberi pelatihan, kata Nurhayati, para peserta ini nantinya akan di seleksi. Dimana penyeleksian itu nantinya menghasilkan pelaku UMKM yang berkompeten. “Bagi mereka yang lolos seleksi, kita akan ajak kerja sama dan dijadikan pengusaha di bidang tata busana, kita akan berikan modal. Kemudian pihak desa juga akan membantu pemasarannya,” pungkasnya. (Hery)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================