Menguak Sejarah Singkat Pasir Sinala Gunung Kapur Ciampea

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Bentang alam pegunungan di wilayah Kabupaten Bogor yang mempunyai banyak potensi kekayaan, baik kekayaan sumber daya alam (SDA) maupun kekayaan berupa sejarah peradaban dan kebudayaan masa silam yang ditinggalkan leluhur bangsa Indonesia yang menempati wilyah Bogor bagian barat.

Sangat logis kalau wilayah barat Kabuaten Bogor yang berbatasan dengan Provinsi Banten menjadi daerah peradaban kejayaan dimasa silam, pasalnya sumber daya alam pegunungan yang subur makmur itu diisi dengan berbagai tipe sumber daya alam, seperti pegunungan api (Gunung Salak, red) yang menghasilkan tanah subur dan bebatuan andesit dan melimpahnya sumber air hingga membentuk berbagai aliran sungai yang bermuara ke destinasi aliran sungai (DAS) Cisadane dan berakhir kelauatan Jawa.

Selain gunung api, wilayah Kabupaten Bogor hususnya bagian barat mempunyai banyak tipikal perbukitan atau gunung-gunung kecil diantaranya ada Pasir Angin, Gunung Galuga, Pasir Sinala yang sekarang terkenal menjadi Gunung Kapur Ciampea dan gunung-gunung lainya.

Ya, kawasan bebatuan karst atau batu gamping di wilayah Ciampea itu sekarang lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Gunung Kapur dan banyak sebutan lainnya seperti sebutan Pair Sinala dan Gunung Cibodas yang merupakan bagian sumber daya alam yang berada di Kaki Gunung Salak ini memiliki kisah leluhur bangsa Indonesia dimasa-masa kerajaan Nusantara.

BACA JUGA :  Baliho di Jalan Raya Sawangan Depok Roboh Diterjang Hujan Deras, Timpa Innova
Batalion 14 Grup 1 Kopassus sedang berfoto di salah satu artefak yang ada di Gunung Kapur, Kecamatan Ciampea

Ketua RIMBA (Relawan Indonesia Pembela Alam), Wiwid menuturkan, Pasir Sinala atau Gunung Cibodas, atau juga Puncak Lalana atau atau yang lebih di kenal Gunung Kapur Ciampea itu adalah sebuah hamparan bebatuan karang hasil dari proses alamih geologi yang membentuk perbukitan hingga ketinggian kurang lebih 380 MDPL berada ditengah-temgah perkampungan di wilayah Bogor itu memiliki berbagai kisah atau cerita sejarah hingga ditemukanya fakta sejarah di masa silam berupa benda-benda artefak.

“Dengan banyak ditemukanya benda sejarah atau artefak berbentuk arca atau patung, serta terasering bebatuan, dan bebatuan andesit diketinggian perbukitan membuktikan bahwa kawasan tersebut memiliki nilai sejarah yang penting selain sumber daya alam lainya yang harus di jaga dan dilestarikan keberadaanya,” ujar Aktivis Sosial dan Lingkungan kepada bogor-today.com, Selasa (9/11/2021).

BACA JUGA :  Tragis, Istri di Medan Tewas Tertabrak Kereta, Diduga Sedang Melamun usai Bertengkar dengan Suami

Wiwid melanjutkan, temuan arca dan situs-situs bebatuan andesit di ketinggan Gunung Kapur Ciampea tersebut diperkirakan ada hubungannya dengan sejarah masa transisi dari masa raja Salakanagara dengan masa raja Tarumanagara, karena hal ini bisa diperkuat dengan keberadaan Sungai Ciaruteun yang menjadi aliran sungai yang melintas di kawasan karst Ciampea itu ada situs sejarah Ciaruteun yang mengisahkan tentang kerajaan Tarumanaga.

“Selain dari pendekatan keberadaan sungai dan situs Ciaruteun, kawasan Ciampea berada tidak jauh dari sungai Besar Cisadane dan perbukitan Galuga yang memiliki situs Batu Tumpang,” tuturnya.

“Selain itu, fakta-fakta atas temuan artefak sejarah di kawasan Ciampea itu bisa semakin diperkuat dengan peta wilayah Bogor yang berdekatan dengan pantai Provinsi Banten laut Jawa yang pernah menginjak masa kejayaan dimasa para leluhur bangsa Indonesia,” sambungnya.

============================================================
============================================================
============================================================