BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Demi meningkatkan pelayanan serta kualitas teknologi informasi kepada pelanggan, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dirikan Command Center.

Menurut Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan, saat ini tempat pengawasan Tirta Pakuan tersebar di beberapa lokasi, seperti di Katulampa, Dekeng, Palasari hingga Rancamaya.

“Sekarang mau kita tarik kesini, kita akan buat Command Center ini dengan sembilan layar utama, dengan enam layar disampingnya. Kita bisa memonitor langsung terkait produksi, hingga transmisi dan distribusi,” ucap Rino, Jumat (19/11/2021).

Dari Command Center ini, lanjut Rino, akan terlihat berbagai macam persoalan yang ada, sehingga bisa langsung diambil keputusan untuk mengatasinya. Pembangunan Command Center ini sendiri ditarget bisa selesai di akhir tahun 2021, untuk selanjutnya bisa digunakan pada awal tahun depan.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Sabtu 25 Mei 2024

“Targetnya selesai tahun ini. Kita kejar beres Desember nanti,” katanya.

Rino menjeladkan, dipilihnya pembangunan Command Center di ruangan yang biasa digunakan meeting, bukan tanpa alasan. Sebab, dari ruang Command Center nantinya bisa langsung diambil keputusan dari suatu masalah yang tengah dikerjakan.

“Kita bisa ambil keputusan sambil lihat data disana. Misalnya, coba kita lihat zona 1, ada masalah apa disana, nah itu langsung kelihatan secara real time. Kita bisa langsung ambil keputusan untuk solusinya seperti apa,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan Ardani Yusuf berharap Comand Center ini bisa segera rampung di akhir tahun. Pihaknya ingin di saat satu tahun jajaran direksi menjabat, ada inovasi dan prestasi yang bisa disampaikan ke publik.

BACA JUGA :  Jelang Pilkada 2024, 18 Anggota Panwascam Kota Bogor Dilantik

“Dari Command Center itu kan kita bisa jadi dasar langkah program kita, atau solusi saat ada masalah di wilayah, yang kita bisa pantau dan monitor dari sini. Mulai dari produksi, transmisi sampai distribusi. Lancar atau tidak, mana saja yang ada masalah. Bisa kita pantau langsung dari sini,” kata Ardani.

Menurutnya, Command Center ini nantinya akan beroperasi selama 24 jam, dengan operator sebanyak empat orang dalam satu shift. Sehingga jika diterapkan tiga shift, Command Center ini akan membutuhkan 12 orang.

“Karyawan eksisting yang akan diberdayakan. Kita berharap ini menunjang program-prohgram kita di tahun depan, penyempuranaan jaringan hingga pembuatan DMA, semua masuk Command Center ini. Termasuk kebocoran-kebocoran, kita bisa pantau dari sini,” pungkasnya. (Aditya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================