Kades Gunung Putri
Kades Gunung Putri Meminta Remaja Bijaksana Dalam Penggunaan Media Sosial. Foto : Ilustrasi.

BOGOR-TODAY.COM, BOGORKades Gunung Putri, Damanhuri meminta para orang tua dapat mengawasi putra putrinya dalam penggunaan media sosial. Hal itu dikatakannya seiring kasus penganiayaan yang menimpa 7 ABG yang viral di media sosial.

Dengan demikian, pihaknya menyerahkan kasus tersebut terhadap kepolisian. Ia berharap kasus yang telah dilaporkan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor itu dapat berjalan sesuai hukum yang berlaku. Seperti yang diharapakan orang tua korban.

“Langkah selanjutnya setelah ditangani Polres Bogor maka kami menyerahkan kepada pihak penegak hukum untuk memproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” ungkap Damanhuri, Jumat (31/12/2021).

Hal ini, kata dia merupakan bentuk edukasi bagi masyarakat dalam penggunaan media sosial. Selain itu, Damanhuri juga mengimbau kepada orang tua agar lebih bijaksana dalam mengawasai putra putrinya dalam penggunaan medsos hingga kasus serupa tidak terulang kembali di masyarakat.

“Khususnya remaja, sehingga nantinya tidak salah pergaulan dan saya juga berpesan agar penggunaan media sosial bisa dikontrol oleh para orang tua agar nantinya bisa bijak dalam penggunaannya,” pintanya.

Dikabarkan sebelumnya, video penganiayaan terhadap 7 ABG (Anak Baru Gede) yang dilakukan seorang wanita beredar di media sosial dan whatsapp group (WAG).

Dalam video yang beredar, tampak perempuan berdaster tempak berbicara di depan 7 ABG putri yang duduk berjongkok. Perempuan berdaster itu sempat berkata dirinya tidak suka jika ketujuh ABG itu melibatkan atau bercerita ke orang tua mereka.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, 14 Mei 2024

“Gua nggak suka ya kalau kayak gini, lu bawa bawa orang tua,” ujar wanita berdaster tersebut.

Tampak perempuan itu menampar ketujuh ABG yang ada di depannya. Terlihat juga ada seorang wanita berbaju dan celana panjang tampak menahan emosi perempuan berdaster itu.

Berdasarkan informasi, sebelum peristiwa penganiayaan terjadi, 7 ABG tersebut tengah melakukan siaran langsung di facebook.

“Awalnya kan lagi ngumpul, lagi siaran langsung, terus dia (R) komen satu jam berapa dek, 50 ribu bukan? Terus temen saya bilang sama R bahwa orang tuanya masih mampu untuk membiaya hidup, engga kayak luh. Enggak terima ucapan teman saya R datang ke rumah,” tutur NA, salah satu korban.

NA menambahkan, saat R datang ke lokasi dalam keadaan emosi dan ngamuk hinga menendang makanan yang sedang di makan, membanting remot televisi dan memukul kaca. Bahkan, R juga mengancam akan membunuhnya.

Orang tua korban tidak terima atas tindakan pelaku, sehingga seluruh orang tua korban sepakat untuk membawanya ke jalur hukum guna memberikan pelajaran kepada pelaku agar kasus serupa tidak terulang kembali.

“Karena ancaman-ancamannya yang sangat luar biasa. Ada bahasa tusuk, bunuh. Disamping itu juga ketika anak saya pengen menghubungi saya sebagai orang tuanya diancam akan dibunuh,” ujar Setiawan, salah satu orang tua korban.

BACA JUGA :  Rekomendasi 5 Tempat Olahraga Golf Favorit di Bogor, Dijamin Sejuk

Atas kejadian itu, Polres Bogor tengah menyelidiki kasus tersebut dengan mendatangi lokasi yang diduga menjadi tempat kejadian perkara (TKP) kasus kekerasan.

Kapolres Bogor, AKBP Harun menyebut bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan soal adanya video viral yang telah beredar yang mempertontonkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh seorang wanita.

“Laporannya sudah diterima dari pihak keluarga korban,” kata Harun kepada wartawan, Selasa (28/12/2021).

Sejauh ini, kata Harun masih dilakukan  pemeriksaan dari calon saksi, dan kita pun akan melakukan visum. Untuk kasus yang menimpa korban. Itu akan masuk dalam penanganan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).

Sementara itu, Nur ibu dari salah satu korban menyayangkan atas tindakan yang dilakukan  oleh pelaku. Ia mengaku sakit hati kasus itu menimpa anak kandungnya. Terlebih, kata Nur anaknya itu mendapat ancaman.

“Harapan saya sih kasus ini segera ditindak lanjut, khawatirnya nanti di luaran anak saya jadi korban lagi,” harap Nur.

Orang tua korban lainnya, Setiawansyah menuturkan para korban mengaku ditawarkan oleh pelaku untuk menemani pria hidung belang dan juga menawarkan narkoba jenis sabu-sabu.

“Pelaku menawarkan kepada korban untuk menemani om-om dengan bayaran Rp.50 ribu. Juga sempat menawarkan narkoba jenis sabu-sabu. Dan terakhir, waktu kejadian gua gak mau pulang sebelum menampar,” tutur  Setiawansyah menirukan ucapan pelaku. (B. Supriyadi).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================