BOGOR-TODAY.COM, PANDEGLANG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto merespon soal peringatan potensi gempa besar megathrust di Selat Sunda, Banten dengan kekuatan magnitudo 8,7
Menurutnya, perkiraan mengenai potensi bencana besar itu merupakan bahan edukasi bagaimana caranya mitigasi bencana bagi masyarakat.
“Soal potensi bencana gempa besar, itu berdasarkan sejarah krakatau meletus, tsunaminya sampai 30 meter pada 1883,” kata Suharyanto.
Kata dia, peringatan akan potensi megathrust Selat Sunda itu harus membuat masyarakat faham dengan mitigasi. Minimal mereka mengetahui ke mana rute evakuasi lalu di mana saja tempat-tempat pengungsian yang lebih aman.
Mitigasi bencana pun menurutnya bukan hanya berguna bagi setiap individu saat ada bencana besar terjadi. Tapi juga bisa mencegah jatuhnya korban jiwa yang lebih besar di luar perkiraan semua pihak.
“Semoga semakin lama semakin baik. Apabila itu (Megathrust Selat Sunda) betul-betul terjadi, paling tidak korbannya tidak sebesar yang kita takutkan,” pungkasnya.