Jadi Penasihat Masyarakat Bojongkoneng, Brigjen TNI Junior Tumilaar Datangi Komisi III DPR RI

TNI
Brigjen TNI, Junior Tumilaar staf khusus Kasad mengikuti rapat dengan Komisi III DPR RI untuk membela masyarakat Bojongkoneng yang sedang berselisih dengan PT Sentul City terkait lahan.

BOGOR-TODAY.COM, JAKARTA – Video Brigjen TNI Junior Tumilaar saat membela warga yang terlibat sengketa lahan dengan PT Sentul City sempat viral dan menjadi perbincangan, atas keberaniannya membela rakyat kecil.

Kali ini ia kembali hangat diperbincangkan. Dia mendadak muncul di Komisi III DPR RI, Rabu (19/1/2022) kemarin.

Brigjen Junior lantang menanggapi perihal sengketa lahan, yang menyeret nama PT Sentul City Tbk. Bahkan diduga merugikan Warga Desa Bojongkoneng, Bogor.

Brigjen Junior hadir di rapat Komisi III DPR RI, mengaku sebagai penasihat warga korban penggusuran. Termasuk mengenai masalah Hak Asasi Manusia (HAM) para warga terdampak.

Brigjen Junior tengah berusaha menyampaikan pendapat sejumlah warga yang menjadi korban penggusuran dan dugaan sengketa lahan.

“Saya Brigjen Junior Tumilaar diangkat oleh warga Bojongkoneng sebagai penasihat. Korban dari penggusuran PT Sentul City. Kami izin melaporkan terpanggil sebagai tentara rakyat,” kata Brigjen Junior, saat rapat dengan Komisi III DPR RI, mengutip dari merdeka.com

unior mengaku melihat dampak berupa kerusakan lingkungan yang patut diperhatikan.

“Terjadi perusakan bangunan, tanam tumbuh garapan, adalah tindakan kriminal. Ketiga, pelanggaran Hak Asasi Manusia disebabkan rakyat tidak lagi memiliki tempat tinggal dan lahan garapan sebagai nafkah mata pencaharian rakyat,” papar Brigjen Junior.

Meski begitu, hingga saat ini kasus masih terus diperiksa lebih lanjut oleh kedua belah pihak. Baik PT Sentul City maupun sejumlah warga yang mengaku jadi korban.

Diberitakan sebelumnya, beredar luas video berdurasi kurang lebih 59 detik yang memperlihatkan seorang anggota TNI berpakaian lengkap tengah marah – marah dan tengah diredam oleh sekelompok orang berpakaian preman berbadan tegap.

Dalam video tersebut, anggota TNI itu berkata “karena Republik Indonesia punya pemerintahan, Sentul City bangsat kau” teriak TNI dalam video tersebut. Bahkan, dia pun menantang oknum anggota lain yang dia anggap sebagai penghianat bangsa.

Usai video tersebut ramai menjadi perbincangan dibeberapa grup whatsapp, beredar kembali video yang diduga TNI yang sama dalam video sebelumnya. Namun, dalam video kali ini dia memperkenalkan nama dan jabatannya.

Dalam video kedua TNI yang berseragam lengkap itu bercerita, bahwa kejadian rebut-ribut di sebuah lahan itu, rupanya TNI berseragam lengkap itu tengah membela warga Bojongkoneng yang lahannya diduga diserobot PT Sentul City.

“Saya Brigjen TNI Junior Tumilaar staf khusus Kasad izin melaporkan hari ini Senin tanggal 24 Januari 2022 di sekitar Desa Bojongkoneng, Kampung Tapos, lapangan Sepak Bola, ada lahan masyarakat pagarnya dirusak oleh PT Sentul City dengan alat beratnya dan didukung para preman,” tutur Tumilaar dalam keterangan video tersebut.

Kemudian dia melanjutkan, perlu diketahui pula, pengrusakan ini diduga dbekingi oleh seorang oknum berpangkat brigjen, yang informasimya bertugas disalah satu instansi milik TNI yang cukup strategis. diduga oknum tersebut membekingi.

“Jadi dia (oknum brigjen, red) membekingi Sentul City, karena oknum itu mendapatkan lahan dan rumah, saya mendapoat informasi ini langsung dari senior saya juga,” kata dia dalam video tersebut.

Sementara itu, Head of Corporate Communication PT Sentul City Tbk, David Rizar Nugroho membenarkan perihal video yang beredar tersebut. “Infonya kemrin dipanggil POM,” singkat David saat dihubungi melalui pesan whatsapp.

Mantan juru bicara Rachmat Yasin (mantan Bupati Bogor) itu mengaku bingung karena Sentul City tak pernah punya masalah dengan warga asli yang ber-KTP Desa Bojong Koneng.

Apalagi terhadap warga asli yang sudah tinggal lama di perkampungan selama puluhan tahun. Sudah ada datanya, bahwa Sentul City tak serta merta menggusur warga. Bahkan Sentul City telah menyediakan kampung hijau atau Green Village untuk membantu mereka.

“Jadi tidak mungkin ada yang digusur begitu saja sekali lagi kalau itu penduduk asli, kan data mereka ada di kami lengkap,” pungkasnya. (Iman R Hakim)

Bagi Halaman
BACA JUGA :  DPRD Kabupaten Bogor Minta Pengembang Metland segera Serahkan PSU Ke Pemda
============================================================
============================================================
============================================================