Kahmi
Pengurus Bidang Pembangunan Daerah KAHMI, Dwi Arsywendo. Foto : Istimewa.

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Imbas penangkapan oknum karyawan RSUD berinisial D, Korp Alumni HMI atau KAHMI mendesak Bima Arya tes urin seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Kota Bogor termasuk semua pegawai Perusahaan Umum Daerah (Perumda).

“Kami meminta wali kota untuk mentes urin semua ASN dan pegawai perumda, agar menciptakan lingkungan pemerintahan yang bebas narkoba,” ujar Pengurus Bidang Pembangunan Daerah KAHMI, Dwi Arsywendo kepada wartawan, Jumat (17/2/2022).

Menurut Dwi, penyalahgunaan narkoba di lingkungan pemerintahan tidak dapat ditolerir. Sebab, hal itu akan menciptakan kegagalan good governance yang selama ini digaungkan Pemkot Bogor.

BACA JUGA :  Peringati Hari Kartini, Pemkab Bogor Hadirkan Layanan KB Serentak di 40 Kecamatan se-Kabupaten Bogor

“Bagaimana mau memberikan pelayanan yang baik, bila ada penyalahgunaan narkoba di dalamnya,” tegasnya.

Selain itu, Dwi juga mendesak tes urin juga dilakukan di lingkungan DPRD Kota Bogor. “Itu juga demi menciptakan lingkungan DPRD yang bersih dari narkoba,” katanya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi perihal penangkapan oknum karyawan RSUD, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengaku belum bisa berkomentar banyak. “Saya masih konfirmasi dulu,” ucapnya.

BACA JUGA :  Modus Sembuhkan Kesurupan, Guru Silat di Sampang Cabuli Muridnya

Seorang karyawan salah satu rumah sakit di Kota Bogor berinisial D, diamankan kepolisian resor Bogor lantaran terjerat kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.

Kasat Narkoba Polres Bogor AKP Muhammad Ilham membenarkan penangkalan itu. D diamankan di wilayah Ciawi beberapa waktu lalu dengan barang bukti satu paket narkotika jenis sabu.

============================================================
============================================================
============================================================