Menurutnya, dia mengusulkan keberadaan Rumah Tahfiz tersebut ada di Bogor agar bisa menjadikan teman-teman tuna netra yang ada di sekitar kota dan kabupaten Bogor sebagai hafiz. Atau setidaknya mengajarkan bacaan Alquran pada mereka.

“Sebelumnya saya ada keinginan bagaimana caranya untuk mengumpulkan teman-teman saya yang tuna netra untuk bisa mengikuti tahfiz Quran atau paling tidak sehari-hari mereka bisa baca Alquran,” ungkap Ernih yang juga penyandang tuna netra.

BACA JUGA :  Cegah Penularan HIV AIDS, RSUD Leuwiliang Lakukan Penyuluhan Kepada Pasien dan Pengunjung

Ernih mengaku, sebelum menjadi Pengelola Rumah Tahfiz Nurul Qalbi, dirinya kerap mengikuti pengajian maupun majelis di Jakarta dan Depok. Dia bersyukur bisa bertemu dengan salah satu Pengurus PPPA Daarul Quran sehingga harapan mendirikan Rumah Tahfiz untuk tuna netra di Bogor dapat terwujud.

Dia menyampaikan, kegiatan rumah tahfidz ini hanya diadakan setiap hari Selasa.

BACA JUGA :  Ribuan Warga Serukan DOB Bogor Barat di Leuwiliang, Dihadiri Pj Bupati dan Jaro Ade

Menurut Erni, mereka berangkat ke sini sendiri, tidak ada yang mengantar. Ernih mempunyai harapan, agar ada donatur yang membantu pemberian dana untuk biaya transportasi mereka.

“Kasian mereka pasti akan kepikiran biaya transportasi ke sini. Mikirnya mending buat makan dari pada ongkos. Saya ingin mereka tetap semangat,” ucapnya. (B. Supriyadi).

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================