Diancam Akan Digusur, Korban Tsunami Pandeglang Penghuni Huntara Dipalak Rp700 Ribu

BOGOR-TODAY.COM, BANTEN – 2 orang oknum meminta biaya sebanyak Rp 700 ribu kepada korban tsunami Pandeglang yang masih tinggal di huntara.

Korban tsunami Pandeglang yang masih tinggal di hunian sementara (Huntara) di Kampung Cicadas, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten ada sembilan Kepala Keluarga.

Mereka dimintai biaya Rp700 ribu jika ingin tetap tinggal di bangunan tersebut.

Ada 2 orang oknum, yang datang dan meminta uang Rp700 ribu per unit Huntara. Hal itu diungkap Salah satu penghuni huntara, Sopiah.

Kata Sopiah, oknum tersebut berdalih bahwa tempat tersebut sudah dilelangkan dan akan digusur jika mereka tetap tidak mau membayar sejumlah uang.

“Ya begitu pak, sama kedua bapak itu terus sama antek-anteknya juga orang sini yang kerja sama bapak itu katanya satu unitnya itu harus dibayar Rp700 ribu, mau tidak mau dalam waktu satu Minggu harus lunas terserah mau nyicil juga engga apa-apa tiap hari Rp200 ribu,” terang Sopiah, Kamis (9/6/2022).

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Masih Berpeluang ke Olimpiade 2024 Paris

Meski demikian, warga yang diminta uang oleh oknum tersebut tetap menolak memberikan uang lantaran mereka tidak mampu membayar.

Korban tsunami yang menghuni huntara itu bahkan mengaku siap pasang badan jika ancaman oknum tersebut benar-benar terjadi.

“Kata saya boro-boro Rp200 ribu buat makan saja kami susah, kadang-kadang kami beli pulsa listrik aja ngutang apalagi (harus) bayar 1 unit Rp700 ribu. Ya kami pasang badan aja, kami orang gak mampu ga bisa bayar segitu, kata dia kalau ga mau bayar angkat kaki dari sini karena ini sudah dilelangkan mau digusur,” ujarnya.

BACA JUGA :  Sayur Lodeh Malaysia, Wajib Cobain Menu Lezat Ini Bikin Ketagihan

Lebih lanjut, Sopiah mengungkap permintaan uang oleh kedua oknum ini sudah terjadi sejak 2021 hingga 2 bulan terakhir ini, kedua oknum ini baru berhenti ketika ada musibah banjir melanda dan banyak relawan yang datang ke lokasi Huntara untuk memberi bantuan pada mereka.

“Pas sudah rame kaya gini dia udah ga sama sekali ada kesini,” ungkapnya. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================