Misalnya, ketika anak merasa takut mendengar suara petir. Daripada Ayah dan Bunda mengatakan “Tidak ada yang perlu ditakutkan” ganti dengan mengatakan “Kamu takut ya? Tenang ya, ada mama di sini.”

Dengan cara seperti ini, anak akan merasa dimengerti. Selain itu, orangtua juga bisa menunjukkan rasa ingin tahu lebih jauh terhadap hobi ataupun dunia anak. Hal ini bisa membuat mereka merasa dimengerti dan diperhatikan.

Contoh lainnya, ketika anak menerima ejekan atau hinaan dari temannya, orangtua bisa memberikan pengertian kepada anak bahwa rasa takut dan marah terhadap sikap negatif orang lain wajar terjadi. Ajarkan anak untuk tidak membalas tindakan tersebut. Beri tahu dia, “Sikap kasar atau ejekan tidak benar dan tidak boleh dilakukan ke siapa pun. Sebaliknya, kita perlu saling menjaga satu sama lain.”

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Jember, 2 Motor Adu Banteng Tewaskan 2 Orang, 2 Kritis

Dengan memvalidasi perasaan anak secara tepat, orangtua turut berperan mencegah buah hati melakukan segala bentuk kekerasan pada orang lain.

  1. Tunjukkan Sikap Positif

Orangtua bisa mencegah kekerasan verbal pada anak dengan selalu berusaha menunjukkan sikap positif. Usahakan untuk selalu bersikap baik, sabar, dan welas asih kepada siapa pun.

Perilaku ini bisa mendorong si buah hati untuk melakukan hal serupa ke orang lain. Sementara bagi Ayah dan Bunda, cara ini juga bisa menjadi “rem” untuk mencegah segala bentuk kekerasan kepada anak.

  1. Jangan Biarkan Hubungan Renggang

Ketika hubungan orangtua dengan anak sedang renggang akibat konflik tertentu, cobalah untuk memperbaikinya sesegera mungkin. Jangan biarkan anak merasa sendiri, kesepian, dan terasing.

BACA JUGA :  Sirkuit Rumpin Bakal jadi Semi Mandalika, Rampung Tahun 2025

Apalagi hingga menelantarkan dan mengabaikan keberadaan anak. Mengabaikan anak termasuk bentuk kekerasan. Karena itu, jalin kembali ikatan emosional dengan anak.

  1. Biarkan Anak Jadi Diri Sendiri

Kekerasan verbal bisa muncul akibat adanya harapan berlebih dan kontrol yang terlalu kuat dari orangtua. Karenanya, bantu anak untuk merasa aman dan nyaman dengan membiarkan mereka menjadi diri sendiri.

Meski begitu, para orangtua tetap berhak menyampaikan kekhawatiran terkait aktivitas anak dan menggunakan peluang ini sebagai momen untuk mempererat hubungan.

Kekerasan verbal pada anak adalah hal yang sangat serius. Kekerasan dapat berdampak pada perkembangan anak di masa depan. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================