Sementara, petugas bagian koleksi KRB, Deden Sukarta menjelaskan bahwa di Kebun Raya hanya mempunyai tanaman yang bernama Erythroxylum Novogranatense ( amerika selatan) dan Erythrocylum Cuneatum (lokal indonesia ) memang ada di Kebun Raya Bogor, masing-masing ada satu pohon yang merupakan sejenis dengan tanaman Erythrocylum koka

Sejarah pohon tersebut, ada di Kebun Raya Bogor merupakan hasil pertukaran biji antara Kebun Raya Bogor dengan Kebun Raya Kongo Belgia pada tahun 1927.

Tahun 1928 biji tersebut di tanam dan tumbuh di Kebun Raya Bogor. Tanaman Erythroxylum Novogranatense dan Erythroxylum Cuneatum adalah family dengan tanaman Koka Erythroxylum yang merupakan tanaman berasal dari Amerika Selatan dan bahan dasar dari kokain.

BACA JUGA :  Apakah Boleh Makan Yogurt Setiap Hari? Simak Ini

“Pihak BRIN KRB menyatakan bahwa tanaman Erythroxylum Novogranatense yang ada di Kebun Raya Bogor dalam kondisi mati sejak 04 Agustus 2022. Sedangkan tanaman jenis Erythroxylum Cuneatum masih hidup,” terang Deden.

Deden menegaskan, bahwa tanaman Koka Erythroxylum (penghasil biji koka bahan dasar kokain) berasal dari Amerika selatan dan itu tidak ada di Kebon Raya Bogor.

BACA JUGA :  Tim Bulu Tangkis Indonesia Juara Runner Up Piala Thomas 2024

Dikabarkan sebelumnya, SDS yang merupakan pengekspor biji koka ditangkap di kediamannya di Perumahan Green Valley Residence, Pasir Layung, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

Polisi menyita barang bukti 200 biji koka, tiga pohon koka, dan Boneka Finger Puppet. SDS mengaku telah menanam pohon koka sejak tahun 2003 yang di dapat dari Kebun Raya Bogor. (Aditya)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================