BOGOR-TODAY.COM – Capung atau papatong (bahasa sunda, red) adalah kelompok serangga yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Serangga ini rupanya termasuk salah satu serangga yang menjadi indikator lingkungan. Ia hanya akan muncul pada lingkungan yang asri, lingkungan yang tidak tercemar.
Habitat capung menyebar luas, di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai dan danau, hingga ke pekarangan rumah dan lingkungan perkotaan.
Capung akan berkembang biak dengan cara meletakkan telurnya pada tetumbuhan yang berada di air. Ada juga jenis yang senang dengan air menggenang, namun ada pula jenis yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras. Setelah menetas, tempayak (larva) capung hidup dan berkembang di dasar perairan, mengalami metamorfosis menjadi nimfa.
Sayangnya, capung serangga cantik ini tengah berada diambang kepunahan.
Melansir earth.com, Sabtu (20/8/2022) sebuah temuan dari penilaian global terbaru International Union for Conservation of Nature (IUCN) melaporkan, satu dari enam spesies capung terancam punah.
Ancaman capung itu dikarenakan perluasan pertanian yang tidak berkelanjutan dan arus urbanisasi di seluruh dunia.
Kedua hal itu jadi penyebab hilangnya rawa-rawa, dan sungai yang mengalir bebas. Padahal rawa dan sungai yang bersih jadi tempat capung biasanya berkembang biak.
Kehilangan tempat berkembang biak menjadikan populasi spesies capung mengalami penurunan yang signifikan di seluruh dunia.
IUCN menilai ancaman itu menjadi alarm buruk bagi dunia serangga yang cukup rentang terhadap perubahan lingkungan.