Di sisi lain, seorang perempuan berpakaian rapi seperti pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tak mau menyebutkan namanya juga turut berkomentar mengenai kenaikan harga BBM subsidi ini. Sedikit berbeda dengan R, perempuan ini tidak begitu mengeluh jika sopir angkot menaikkan tarif angkutan umum, terkhusus di Kota Tangerang.

“Saya mah naik enggak naik (harga BBM), karena dari Corona (masuknya pandemi Covid-19) memang kadang sepi ye, jadi kadang-kadang saya suka lebihin aja (membayar tarif angkot),” kata dia.

BACA JUGA :  10 Manfaat Jus Mentimun untuk Kesehatan, di Antaranya Menjaga Kesahatan Jantung..

Menurut perempuan itu, sebenarnya menaikkan harga BBM tidak akan membuat masyarakat dan pemerintah sekalipun sejahtera, jika selama ini dinilai konsumsi bahan bakar minyak telah menambah beban ekonomi pada negara. Ia menganggap kebijakan menaikkan harga BBM itu bukan solusi terbaik. Seharusnya bisa dengan membatasi kendaraan pribadi.

BACA JUGA :  JELANG LAGA MALAM INI, TIMNAS VS AUSTRALIA

“Naikkan harga BBM itu gak ngaruh, yang harusnya dilakukan pemerintah itu membatasi kepemilikan kendaraan,” ujar dia.

Dengan membatasi kepemilikan kendaraan pribadi di setiap rumah, kata penumpang itu, baik itu berupa mobil ataupun motor akan menekan konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia. –(Net).

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================